28 Tahun Pesantren Daarut Tauhiid, Aa Gym Bercerita tentang 3 Periode

www.daaruttauhiid.org -BANDUNG,(PR).- Ribuan orang mengikuti acara gerak jalan dan sepeda santai memperingati milad ke-28 Pesantren Daarut Tauhiid di kampus UPI, Kota Bandung, Minggu 2 Desember 2018.

Milad Pesantren Daarut Tauhiid juga dimeriahkan pemberian penghargaan berupa umrah kepada lima guru yang memberikan inspirasi kepada semua pihak.

“Pesantren Daarut Tauhiid bisa seperti ini dengan cabang di dalam dan luar negeri hanya karena kemurahan Allah. Semua karunia Allah,” kata Pengasuh Pesantren Daarut Tauhiid Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym.

Menurut Aa Gym, Pesantren Daarut Tauhiid dimulai pada periode 1980-an. Namun, miladnya diperingati dari adanya akta notaris pada 1990.

“Saya membagi perkembangan Pesantren Daarut Tauhiid menjadi empat periode yakni Pesantren Daarut Tauhiid tahap  awal antara tahun 1990 sampai 1998. Sementara antara tahun 1998 sampai 2006 sebagai Darut duit sebab perkembangan Pesantren Daarut Tauhiid pesat dan bisnis juga maju,” ujarnya.

Hanya, selepas itu Aa Gym dan Pesantren Daarut Tauhiid mengalami ujian yang berat selama tiga tahun sampai tahun 2010.

“Sehingga babak tiga tahun ini saya namakan sebagai babak belur. Santri dan warga masyarakat yang biasanya banyak berkunjung ke Pesantren Daarut Tauhiid sudah tak mau datang,” katanya.

Hal itu disebabkan ada anggapan kalau santri laki-laki datang ke Pesantren Daarut Tauhiid dinilai akan berguru masalah poligami ke Aa Gym yang saat itu memang menikah lagi.

“Sedangkan perempuan yang ingin menjadi santriwati ada kesan ingin menjadi istri ketiga Aa Gym,” katanya dalam acara dihadiri Rektor UPI Bandung, Asep Kadarohman.

Gelombang yang cukup dahsyat itu bisa dilewati Pesantren Daarut Tauhiid dengan kembali kepada Allah. “Semua yang terjadi atas ketentuan dan keputusan Allah sehingga kembalikan saja kepada Allah. Babak belur juga memberikan hikmah untuk Pesantren Daarut Tauhiid lebih maju dan bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.

Hal itu terbukti dengan laju Pesantren yang makin kencang dengan mendirikan banyak lembaga pendidikan bahkan cabang-cabang di dalam dan luar negeri.

“Kini ada 25 cabang dengan cabang terakhir di Perth, Australia, diawali dengan membeli gereja lalu diubah menjadi masjid,” katanya.

Sementara itu, Pembina Yayasan Daarut Tauhiid Abdurahmah Yuri atau Aa Deda mengatakan, pencapaian yang diraih saat ini adalah karunia Allah sekaligus menjadi ujian.

“Alhamdulillah Pesantren Daarut Tauhiid mengelola banyak aset yang semuanya untuk kesejahteraan umat. Selepas milad ke-28 ini, kami akan melakukan evaluasi total sehingga tidak ada pengembangan terlebih dulu,” katanya.

Sementara itu, empat guru inspiratif mendapatkan hadiah umrah dari Lembaga Amil Zakat Daarut Tauhiid Peduli. Keempatnya yakni Asman Hatta (guru suku anak dalam di Jambi), Ustaz Asep Rohmat (ustaz bagi anggota geng motor dan anak-anak yatim/duafa), Rahmat (guru yang rumahnya tak layak huni), Untung sebagai guru teladan dari Sumenep (Madura), dan Cecep Miftahudin (guru anak jalanan Bandung).***