Aa Gym: Hamba yang Dikehendaki Kebaikan oeh Allah

Masjid Rahmatan Lil’alamin Eco Pesantren Daarut Tauhiid (DT) kini masih dalam tahap renovasi pembangunan. Meskipun demikian, tidak menjadi penghalang jalannya Tabligh Akbar yang menjadi agenda rutin setiap bulan. Pemateri Tablig Akbar pada Ahad (4/3) tersebut ialah KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym).

Jamaah yang hadir ada pula yang datang dari beberapa jamaah ta’lim di berbagai daerah. Hadir juga ratusan Santri Siap Guna (SSG) DT angkatan ke-35. Aa Gym kemudian menyampaikan tentang orang yang dikehendaki kebaikan oleh Allah SWT.

“Jadi kalau diberi uang, itu belum tentu jadi kebaikan. Diberi pangkat juga belum tentu jadi kebaikan. Itu dunia diberikan kepada siapa saja. Penjahat juga banyak yang berpangkat, bergelar, berkedudukan. Makanya jangan bangga kalau diberikan dunia, tapi bangga kalau diberikan paham agama,” katanya.

Aa Gym memaparkan, ada perbedaan antara paham dengan tahu. Menurutnya, tahu itu hanya sekadar mendengar, sedangkan paham adalah belajar. Maka dari itu, orang yang dikehendaki oleh Allah kebaikan, ia akan dibuat senang terhadap belajar agama.

Ciri karunia Allah yang lain, selain senang belajar agama adalah diberikan nikmatnya bermujahadah dan senang berusaha mengamalkan ilmunya. “Jadi kalau paham itu belum tentu bias. Tapi berlatih Insya Allah bisa. Kenapa ada yang mesantren tetapi akhlaknya kurang baik,? Padahal belajar? Nah, ini yang kurang, pasti adalah mujahadahnya,” tambah Aa Gym.

Sedangkan puncak dari semua karunia dari kebaikan yang Allah kehendaki, selain senang belajar agama dan memiliki nikmat bermujahadah adalah istiqomah. Jadi, menurut Aa Gym, kalau sudah tahu, belajar, berlatih dan istiqamah, barulah kemudian mendapatkan karomah (kemuliaan).

“Kalau ingin tahu tahapannya begitu. Tahu, mendengar, paham karena belajar, bisa karena mujahadah, melatih diri dengan sunggung-sungguh. Hasilnya istiqamah. Nah, para waliullah (kekasih Allah) itu adalah orang-orang yang istiqamah,” jelasnya.