Aa Gym Ungkap Lima Perbuatan yang Menghapus Pahala Puasa

Puasa Ramadan dilakukan dengan cara menahan diri dari makan, minum, atau perkara yang membatalkan, misalnya hubungan suami istri pada siang hari. Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid (DT) dalam tasuiahnya yang di unggah di akun youtube miliknya mengatakan, seorang muslim mesti waspada terhadap hal-hal yang merusak pahala puasa. Puasa memang bermakna menahan diri dari hal-hal yang membatalkan sejak terbit fajar (waktu subuh) hingga terbenam matahari (waktu magrib).

“Perlu diperhatikan Sabda Nabi Muhammad saw, “Betapa banyak orang-orang yang berpuasa tidak mendapatkan balasan kecuali lapar dan haus” (H.R. Ath-Thabrani) Oleh karenanya, seorang muslim yang berpuasa mesti berhati-hati agar upayanya menahan diri sejak subuh hingga magrib tidak sia-sia. Secara umum, kita  mesti mengendalikan hawa nafsu, lebih baik diam demi menghindari perkataan dan perbuatan yang percuma,” kata Aa Gym, Jumat (15/5).

Aa Gym menjelaskan ada lima perbuatan yang menghapus pahala puasa, yaitu berbohong, menggunjing, mengadu domba, bersumpah palsu, dan memandang dengan syahwat. Pertama, berdusta atau berbohong, menyampaikan informasi yang tidak berdasarkan fakta sesungguhnya.

“Hikmah tersendiri pandemi virus Corona (COVID-19) yang melanda Indonesia adalah umat Islam terjaga dari berbohong, karena intensitas pertemuan dengan orang lain yang sedikit. Namun, perlu juga diperhatikan ketika membagi berita-berita yang mengandung hoax,” ujarnya.

Kedua, gibah. Menurut Aa Gym, gibah adalah perbuatan yang sangat merugikan. Pasalnya  perbuatan ini dibenci Allah SWT, dan orang yang dibicarakan belum tentu bisa menerima.

“Kita  menceritakan hal tentang saudaramu, yang  kalau si orangnya  mendengar, maka ia tidak rela. Terkait hal ini Aa jadi ingat, ada sabda Rasulullah saw bahwa, “Bau mulut orang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak misik.” (H.R. Bukhari 1894),” kata Aa Gym.

Ketiga, mengadu domba atau menciptakan perselisihan atau pertikaian dua pihak yang awalnya sepaham atau rukun. Mengadu domba ini adalah kelanjutan gibah dan fitnah di atas. Tindakan ini, kata Aa Gym dalam tataran iseng atau sekadar kebiasaan saja sudah mengurangi pahala, apalagi jika tujuannya mencari keuntungan atau memanfaatkan situasi.

Keempat, memandang dengan syahwat. Menurut A Gym, akan disayangkan jika seseorang dalam situasi berpuasa, terus-menerus memandang sesuatu yang bisa membangkitkan hasrat.

“Ketika syahwat timbul, maka bisa saja membatalkan pahala puasa. Disunahkan bagi orang yang berpuasa meninggalkan syahwat yang (meskipun) diperbolehkan dan tidak membatalkan puasa seperti terlalu asyik mendengar, melihat, menyentuh, seperti mencium bunga, menyentuh dan memandanginya. Sesungguhnya keasyikan yang demikian ini tidak sesuai dengan hikmah puasa. Oleh karena itulah hukumnya menjadi makruh. Begitu pula hal serupa,” jelasnya.

 Kelima atau terakhir yakni sumpah palsu, meliputi ucapan atau keterangan saksi yang isinya tidak benar atau tidak sesuai fakta. Sumpah palsu ini berbahaya karena menguntungkan sebuah pihak dan merugikan pihak lain. Selain itu sumpah palsu akan berujung pada menangnya kezaliman dan tertutupnya kebenaran. (Elga)