Buah Ramadan

Agar kalian bertakwa, demikianlah Allah menegaskan tujuan dari pelaksanaan ibadah puasa di Bulan Ramadan. Takwa memiliki dimensi yang sangat kompleks. Sebuah kondisi yang menentukan derajat kemuliaan di sisi Allah. Pada saat yang sama, ketakwaan pun menjadi sumber kemuliaan hidup manusia di dunia. Sebagaimana yang dijelaskan Allah SWT pada berbagai ayat-Nya.

Takwa akan membukakan jalan bagi kaum muslimin untuk menghadapi berbagai masalah kehidupan. Dengan takwa pula, Allah membukakan pintu rezeki seluas-luasnya kepada hamba-Nya. “Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah memberi kepadanya jalan keluar dari segala kesulitan, dan diberinya rezeki dari arah yang tidak diduga.” (QS. ath-Thalaq [65]: 2-3).

Pada ayat lain, Allah SWT pun menyatakan takwa menjadikan seorang beriman akan mudah mengarungi hidup karena ia memahami rambu-rambu kehidupan. “Jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Allah memberi kepadamu pengertian untuk membedakan antara yang baik dengan yang buruk, dan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan mengampunkan dosa-dosamu dan Allah Mahabesar karunia-Nya.” (QS. al-Anfaal [8]: 29).

Menggapai Takwa

Takwa adalah puncak ruhani, demikian tutur asy-Syahid Sayid Quthub. Melalui puasa Ramadan, seorang beriman dapat mencapai kondisi puncak itu. Dengan takwa, maka seorang muslim akan terus mendaki kehidupan pada puncak kemuliannya, baik di dunia maupun di akhirat. Ramadan menjadi bulan peningkatan kualitas diri dan kemuliaan umat.

Buah Ramadan, seorang muslim akan menjalani hidupnya lebih hati-hati karena ia tahu persis beragam duri dan ujian tersebar di jalan kehidupannya. Setiap Ramadan, kewaspadaan dan kehati-hatiannya semakin meningkat. Semakin jelas pula jalan yang harus ditapakinya. Demikianlah sahabat Umar ibnu Khatab ra menggambarkan ketakwaan. Orang bertakwa menempuh jalan hidupnya dengan hati-hati sehingga ia bisa selamat sampai di tujuan. Imam an-Nawawy pun mendefinisikan takwa sebagai kehati-hatian dan waspada.

Orang yang hati-hati adalah orang yang bisa melihat rambu, waspada atas segala sesuatu yang bisa menjauhkan dari tujuan hidupnya. Hanya dengan takwa, seorang muslim akan dapat merasakan kehidupan yang nikmat dan selamat. Takwalah yang merekatkan perasaan, pemikiran, dan aktifitas seorang beriman dengan Islam. Meningkatnya interaksi kaum muslimin dengan Islam dalam kehidupannya, itulah buah Ramadan. (daaruttauhiid)