Ibunda Aa Gym Wafat, Daarut Tauhiid Berduka

Kabar duka menyelimuti Pondok Pesantren (Ponpes) Daarut Tauhiid (DT), khususnya bagi  KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), dan keluarga besar. Menjelang Bulan Suci Ramadan, Ibunda Aa Gym yang bernama Yetty Rochayati binti S. Permana, menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, pada Ahad, (28/4) pagi. Almarhumah Ibunda Aa Gym yang biasa disapa Enin itu, disalatkan di Masjid At-Taqwa KPAD yang terletak di depan kediamannya. Lalu disalatkan kembali di Masjid Rahmatan Lil ‘Alamin Eco Pesantren DT, dan dimakamkan di Eco Pesantren DT, pukul 11.00 WIB.

Innalillahi wa innalilahi rojiun, telah berpulang ibunda tercinta pada pagi ini. Yang Aa dengar, beliau meninggal dalam keadaan salat, di balik rasa sakit yang mendalam, beliau bertayamum, dan beliau wafat. Semoga beliau husnul khatimah. Aa sebagai anak yang terbesar pada hari ini sedang di depan multazam di baitullah, tidak bisa bertemu dan melepas Enin,”  tutur Aa Gym melalui sambungan telepon.

Aa Gym pun mengenang sosok Enin yang terbiasa bangun lebih awal dari anak-anaknya untuk bertahajud. Mengisi hari-hari dengan memperbanyak membaca al-Quran. Sayang kepada anak dan cucu, dan tidak membebani kepada anak-anaknya. “Mudah-mudahan berbagai kebaikannya, bisa semuanya tiru. Ada pun kesalahan dari beliau, semoga dimaafkan oleh siapa pun. Mohon semuanya agar ikhlas hati untuk memaafkan, agar ringan di kuburannya, dan mohon agar mendoakan agar diterima amal-amalannya,” lanjut Aa Gym.

Suara Aa Gym yang berat karena menahan tangis ditinggal ibundanya itu, disimak dengan khusyuk oleh banyak orang yang takziah ke lokasi pemakaman. Aa Gym pun mengucapkan terima kasih kepada semua yang terlibat dalam pengurusan pemakaman almarhumah ibundanya tersebut.

“Aa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua yang hadir dalam prosesi pemakaman. Kepada yang sengaja meluangkan waktu mengantarkan jenazah Enin, dan yang perhatian kepada Enin. Selamat jalan Enin, mohon maaf Aa tidak bisa menemani. Mudah-mudahan takdir Aa di Baitullah ini bisa membuat Enin bahagia. Mudah-mudahan doa di depan multazam ini bisa benar-benar diijabah, dan bisa menemani Enin di kubur. Atas nama diri, keluarga dari Apa’ Kuswara, dan semua keturunannya mengucapkan mohon maaf dan terima kasih,” paparnya. (Yuga Hassani)