Ini Beda Asuransi dan Investasi

Selain mengetahui berbagai istilah yang lazim dalam praktik asuransi, ada hal lain yang juga penting dipahami. Yakni pemahaman bahwa asuransi bukanlah investasi. Banyak yang salah kaprah terhadap hal tersebut. Menyamakan asuransi dengan investasi. Padahal ada perbedaan yang jelas di antaranya.

Asuransi adalah sebentuk proteksi atau perlindungan atas suatu resiko. Jadi ia bukan investasi yang tujuannya memperoleh keuntungan. Ketika seseorang membeli asuransi, tujuannya untuk memperoleh perlindungan dari kemungkinan terjadi peristiwa yang bisa merugikannya. Meski dalam perkembangannya ada beberapa produk asuransi yang juga menawarkan investasi, tapi bukan itu tujuan utamanya.

Sebaliknya ketika seseorang berinvestasi, misalnya dalam reksadana, obligasi, atau saham, maka jelas bertujuan mengejar keuntungan. Mengembangkan uang atau modal agar bertambah banyak. Berbeda dengan asuransi yang karena tujuannya adalah proteksi, berarti menjaga agar uang atau aset itu tetap aman. Tidak hilang atau habis. Dengan kata lain, saat seseorang memiliki asuransi, berarti ia berjaga-jaga terhadap kemungkinan buruk yang menimpanya di masa depan. Sedangkan investasi, bukannya untuk berjaga-jaga, tapi mempersiapkan masa depan seperti apa yang diinginkan.

Beda yang lainnya, asuransi bersifat jangka pendek. Ada pun investasi sebaliknya, untuk jangka panjang. Maksudnya, nominal uang yang diasuransikan dalam bentuk premi, seiring waktu pasti berkurang nilainya. Contoh, uang premi asuransi sebesar 1 miliar, lima tahun kemudian akan berkurang nilai tukarnya (meski secara jumlah tetap 1 miliar) karena pengaruh inflasi. Ini artinya, asuransi yang memiliki rentang waktu lama, peluang berkurangnya nilai tukar dari uang tersebut juga semakin besar.

Ada pun investasi yang sifatnya untuk jangka panjang, menjadi pilihan aman agar uang yang dimiliki tidak tergerus waktu, bahkan bisa bertambah. Semakin lama rentang waktu untuk investasi, maka berpeluang semakin besar pula jumlah keuntungan atau uang yang diperoleh.

Karena sifat kedua hal ini berbeda dari sisi termin waktu, maka seseorang harus selektif memilih di antara keduanya. Pertimbangkan dengan cermat ketika hendak merencanakan masa depan, apakah lebih penting dan mendesak mengutamakan hal yang bersifat jangka pendek (jadi lebih diajurkan pilih asuransi), atau yang sifatnya jangka panjang (investasi) lebih tepat dipilih.

Meski asuransi dan investasi berbeda, namun disarankan memiliki kedua-duanya. Karena kedua-duanya penting terkait merencanakan keuangan (financial planning) untuk masa depan. Gagal atau bahkan abai terhadap kedua hal tersebut, sama saja telah merencanakan kegagalan di masa depan. (daaruttauhiid)