Ingin Menjadi Istri yang Patuh, tapi…

Saya ibu dari tiga anak. Saya bekerja dan menafkahi anak-anak saya karena ayahnya tidak memberikan nafkah. Sekarang saya menikah lagi. Masalahnya adalah suami saya ini tidak menerima anak-anak saya. Apa pun urusan anak saya, saya yang menanggung, sehingga saya pada akhirnya harus menitipkan anak-anak kepada orangtua/pengasuh karena suami tidak mau tinggal di rumah saya. Menurutnya, istri yang patuh itu berada di rumah dan menjaga harta suaminya.

Hal ini yang membuat saya menjadi dilema. Anak-anak saya masih sangat perlu bimbingan, apalagi ayah kandungnya tidak ikut mengurusi. Saya sudah membicarakan masalah ini dengan suami, namun beliau menjawab keputusannya tetap tidak mengijinkan saya mengurusi anak-anak. Saya bingung ustaz, di satu sisi jika meninggalkan anak-anak saya menjadi zalim kepada mereka, tapi di sisi lain saya menjadi istri yang tidak patuh. Mohon solusi nya.

shine.erna@gmail.com

Semoga Allah berikan kekuatan kepada Ibu untuk menjalani keharmonisan rumah tangga yang sakinah. Suami sebagai kepala keluarga seharusnya yang bertanggung jawab dengan kondisi keluarga, di antaranya ada kewajiban menafkahi istri dan anak, serta bertanggung jawab agar memastikan anggota keluarganya kelak menjadi penghuni surga, berjuang keras agar terhindar dari siksa api neraka sebagaimana dalam QS. at-Tahrim [66]: 6.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Sehingga peran istri adalah taat kepada suami selagi suami juga menjaga ketaatan kepada Allah, dan peran sebagai ibu yang bisa mendidik anak anak nya dengan baik. Insya Allah bisa dilakukan. Mulailah dan selalulah dengan bermunajat dan berdoa kepada Allah, bertobat serta mengisi hari hari dengan kebaikan, semoga doa dan kebaikan inilah mengantarkan suami dan anak menjadi orang yang Allah cintai.

Semoga rumah tangga Ibu selalu Allah berikan sakinah, mawaddah warahmah. Tentang sifat suami yang sudah diketahui, memang senjata paling ampuh adalah doa. Selalu di mana pun dan kapan pun selipkan doa untuk orang yang kita cintai, pasti Allah Maha Mendengarkan doa-doa kita.