MARAH Cepat Membuat Kita “PIKUN”

(by. Eva Ps el Hidayah)

 

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَوْصِنِيْ ، قَالَ : (( لَا تَغْضَبْ )). فَرَدَّدَ مِرَارًا ؛ قَالَ : (( لَا تَغْضَبْ )). رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ

 

“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Berilah aku wasiat”. Beliau menjawab, “Engkau jangan marah!” Orang itu mengulangi permintaannya berulang-ulang, kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Engkau jangan marah!” (HR al-Bukhari No. 6116)

 

Marah adalah bara yang dilemparkan syetan ke dalam hati anak Adam sehingga ia mudah emosi, dadanya membara, urat sarafnya menegang, wajahnya memerah, dan terkadang ungkapan dan tindakannya tidak masuk akal.

Orang yang marah gelombang otaknya berada pada zona gelombang otak yang sangat tinggi yaitu gamma (19-100 hz). Gelombang otak gamma tercipta karena aktivitas mental yang sangat tinggi. Zona gamma adalah gelombang yang mengakses kepanikan, ketaktan, stress, dan selalu defensive. Pada level tersebut biasanya pikiran dan hati tidak sedang selaras. Orang yang marah banyak memakai pikiran tanpa menggunakan hati sehingga perilakunya menjadi kasar, fitur wajahnya merah dan menkerut karena ada syaraf yang tertekan di area wajah, matanya merah karena hormone dopaminnya meluber, maka tertutuplah hatinya.

 

“Tidak semua orang memarahi anda, bahwa dia sedang marah kepada anda. Ada kemungkinan dia sedang ada masalah dengan orang lain, tetapi anda menjadi wadah untuk melampiaskan amarahnya, janganlah kau balas marahnya bila ingin menjinakan hatinya” (Muhammad Al-Barqy)

 

Menurut penemuan Dr. Jeffrey D. Thompson: “orang yang sering marah-marah rentan mengalami gangguan-ganguan pada otak seperti stroke dan parkison, imunitas tubuhnya jelek dan cepat pikun, karena gelombang otaknya melebihi gelombang beta.”

Untuk itu bagi kita selaku umat muslim hendaknya menahan amarah itu dengan bersegera beristighfar memohon ampun pada Allah, dan berdoalah agar hati ini diberikan ketenangan, berhentilah memarahi, mencaci, dan membenci sesuatu, baik itu kepada saudara semuslim, keluarga atau anak yang akan membuat kita menjadi jauh dari ketenangan hati.

 

للَّهُ لَطِيفٌ بِعِبَادِهِ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ ۖ وَهُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيزُ

Allah Maha lembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezeki kepada yang di kehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. As Syura : 19)

 

Allah tidak menciptakan manusia punya masalah. Akan tetapi Allah sedang menguji kita dengan saudara sesama muslim, keluarga atau anak kita. Turunkanlah gelombang otak kita ke alpha dan theta. Doakan saudara, keluarga atau anak kita dengan tenang, ridholah dengan ujian tersebut agar Allah SWT cepat mengabulkan permohonan untuk kesholehan saudara kita yang telah menyakiti kita..

 

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (134)

“(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran: 134)

 

Untuk itu, hargailah orang lain bila dia ada masalah dengan kita, jangan cepat dimarahi. Maafkanlah orang yang memarahi kita agar hati pemarah pun menjadi lunak. Berhentilah memarahi siapapun bila sehat yang kita dambakan

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لَيْسَ الشَّدِيْدُ بِالصُّرَعَةِ. اِنَّمَا الشَّدِيْدُ الَّذِيْ يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ اْلغَضَبِ. البخارى

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang kuat itu bukanlah orang yang kuat dalam bergulat, tetapi orang yang kuat itu ialah orang yang bisa menahan dirinya ketika marah“. (HR. Bukhari juz 7, hal 99/Muslim juz 4, hal. 2014)

 

 “Bila hati dan pikiran tidak selaras maka pertengkaranlah yang terjadi, tapi kalau sebaliknya maka cintalah yang akan muncul.”