MENGENAL LEBIH DEKAT SOSOK IBNU SINA

Untuk menambah khazanah pengetahuan kita, saya ingin berbagi kisah teladan dari hamba-hamba Allah yang Cemerlang dalam ilmu pengetahuannya, tentu tidak untuk memperbincangkan bagaimana rahasia sukses kisah hidup orang-orang sekitar kita.

Tokoh kali ini adalah Ibnu Sina, nama sebenarnya adalah syeikh Abu Ali Husein bin Abdullah bin Hasan bin Ali bin sina, lahir tahun 370 H atau 980 M, di perkampungan kecil Afsanah tidak jauh dari kota bukhara dan berada dalam wilayah republik Uzbekistan, bekas jajahan Soviet Union yang berada ditebing barat kota Samarkand.

Ketika Ibnu sina berusia 10 tahun ia telah menguasai ilmu-ilmu alqur’an dan sastra dengan baik dan sempurna, disamping mampu menghafal bait-bait sya’ir dengan nilai sastra tinggi, kemudian ibnu sina melanjutkan kajian dalam bidang ilmu sains melalui gurunya Syeikh abu Abdullah An-Naili, kemudian mempelajari ilmu matematika dan seni.

Tidak berselang lama setelah itu ibnu sina mulai tertarik pada ilmu-ilmu medical (perobatan), ilmu ini beliau kuasai dengan sempurna tanpa ada kesulitan dalam usia 16 tahun dan langsung praktik mengobati banyak pasien dengan beragam penyakit. Setiap kali ibnu sina mengobati penyakit pasien, ia tidak pernah gagal dan sukses setiap kali pasien berobat.
Ibnu Sina juga gemar dan rajin membaca karya-karya Aristotle ( ilmu metafisik), belai membaca buku itu sebanyak 40 kali bahkan beliau hafal seluruh isinya.

Setelah beliau berusia 17 tahun, Perdana Mentri Saman Nuh II bin Manshur telah dikabarkan mengidap penyakit yang tidak bis diobati oleh banyak doctor medical, dan nama ibnu sina telah sampai ditelinga raja, atas izin Allah melaui kemampuannya mengobati pasien akhirnya baginda rajapun kembali sehat. Sebagai penghargaan raja kepadanya, maka beliau diberi hadiah perpustakaan istana sebagai tempat mengkaji dan mempelajari berbagai bidang keilmuannya, Ibnu Sina berkata: “Aku melihat koleksi buku-buku kuno dan aku temukan apa aku cari selama ini, pada koleksi buku tersebut, aku menemukan beberapa buah buku yang belum pernah disentuh oleh siapapun, bahkan aku tidak pernah melihat sebelum ini dan sesudahnya, lalu aku segera membaca dan mempelajarinya sampai aku hafal dan faham, dan akhirnya aku mengetahui dengan jelas kadar tingkatan ilmu setiap orang.”

Ibnu Sina dalam usia muda telah menulis lebih dari 130 buah buku dan bait-bait sya’ir yang menjelaskan tentang berbagai bidang ilmu pengetahuan, baik kedokteran, falsafah, ilmu sains, matematik, astronomi, biologi, sastra dan lainnya.
Diantara karya-karyanya:

Al-Qonun Fi Attib (Etika umum kedokteran) dengan 5 Bab. Bab pertama menjelaskan hal-hal umum kedokteran, bab kedua berbicara tentang jenis-jenis obat-obatan dengan menyebutkan manfaat dan kegunaannya, bab ketiga berisi penyakit-penyakit yang biasa menjangkit anggota tertentu tubuh manusia, bab keempat berbicara tentang penyakit yang bias menular dan mewabah bukan hanya pada anggota tubuh tertentu, dan bab kelima berisi data-data obat yang telah dicampurkan dan dijelaskan secara terperinci bahan-bahan campuran obat.
Asy-Syifa (penyambuhan), karya tulisnya dalam bidang sains, biologi, matematik dan spiritual.
An-Najah (keberhasilan), karya penting yang ditulis oleh ibnu sina dalam bidang falsafah sebagai ringkasan buku Asy-Syifa.
Kitab lainnya yang termashur yaitu: Al-Asyarat Wa Tanbihat (Falsafah), ahkamul adawiyah Al-Qolbiyah, Khisbul Badan, Af-Fashd, Al-Kolonj, An-Nabdh, Tasrihul A’daa,Fawaid Zanjabil, Hifzus Shihah, Risalah fi attib, Dalam bidang Spiritual dan Sains: Ta’aqobul Maudi, Al-Jadali, Al-Hikmah,Al-Arudiyah,’uyunul Hikmah, Al-Qiyas, Al-Mubahasat,Al-Mabda’ Wal Ma’ad,Al-Muawadah fi Amrin Nafs wal faiydh, Al-Hidayah. Dalam bidang biologi: Al-Kaun Wal fasad, Ad-Durul Maknun Wa Jauharul Mashuun, Lawahiqut Taba’iyah, Haddul Jism Iilmu tentang cahaya secara khusus), Hudusul Ajsam. Dalam bidang Astronomi: Illatu Qiyamil Ardh Fi Hiyaziha, Tahrirul Majasty, Al-‘alat arrosyidah, ru’yatuk kawakib bill lail, Al-Falaq Wa manazil, Fi ‘Ilmi Hai’ah. Dalam bidang Psikologi: Ahwalu An-nafs, Ahwalu Arruh, Ikhtilafu Annaas Fi Amrin Nafs wa amril Aqil, Ta’biru Aru’ya, Syarah kitabin Nafs, Al Firash, Ibthal Mukmin Nujum. Dalam Bidang Matematika: Mukhtasor Iqlidis, Mukhtasor Aritmatiq. Dalam bidang bahasa: Lisanul ‘Arob fil lughoh Bukan kitab kamus lisanul arabi karya Muhammad jalaluddin bin Manshur).

Pesan Hikmah Ibnu Sina:

“Seorang yang sedang tidur itu akan bertindak sesuai dengan daya khayalnya. Seperti halnya ketika seseorang bangun, maka ia akan bertindak sesuai dengan daya sensitivitasnya. Walaupun kebanyakan tindak tanduk seseorang yang sedang tidur itu masih dalam batas-batas wajar dan normal sesuai rasional dan pemikirannya sendiri, seperti ketika dia sedang dalam keadaan terjaga. Kemudian setiap kali seseorang yang sedang tidur itu bekerja, dia akan merasa bahwa dia sedang beraktifitas, Maka keadaannya itu seperti dia sedang dalam keadaan terjaga.”

Silahkan direnungkan apa maksud kata-kata mutiara Ibnu sina diatas