Pelatihan Manajemen dan Pemberdayaan Ekonomi Umat Berbasis Masjid

daaruttauhiid.org – Alhamdulillah telah berlangsung Pelatihan Manajemen dan Pemberdayaan Ekonomi Umat Berbasis Masjid pada hari Sabtu 23 Februari 2018 mulai pukul 08:00 sampai 15:00. bertempat di Masjid Daarut Tauhiid Bandung, pelatihan yang diikuti oleh 600 orang peserta ini dihadiri oleh perwakilah sejumlah pengurus Dewan Kemakmuran Masjid baik dari daerah Bandung dan sekitarnya, maupun dari luar kota Bandung, seperti Karawang, Bogor dan Tasikmalaya. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara DKM Daarut Tauhiid dan Kopontren Daarut Tauhiid.

Pada sesi pertama, materi disampaikan oleh Ustadz Agus Al Mubarok selaku ketua DKM Masjid Daarut Tauhiid. Dalam paparannya Ustad Agus menyampaikan materi tentang Manajemen pengelolaan Masjid yang professional berstandar ISO, bagaimana pengelola memberikan pelayanan terbaik pada jamaah, disamping itu masjid juga berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial. Kemudian materi disambung oleh Dewan Pembina Masjid Jogokariyan Jogjakarta, KH Mummad Jazir ASP. Beliau menyampaikan kiat-kiat mengoptimalkan infaq jamaah untuk membantu memberdayakan ekonomi masyarakat. Disamping itu masjid harus mempunyai data jamaah untuk mendukung dakwah kepada masyarakat yang belum menjalankan sholat berjamaah ke masjid. Salah bentuk nyata pelayanan masjid diantaranya, memberikan makan siang pada jamaah setiap hari jumat. Untuk menyediakan makanan tersebut dikelola oleh masyarakat sekitar terutama janda-janda dan fakir miskin dengan dana dari sedekah jamaah.

Lain Pula dengan yang disampaikan oleh KH Abdullah Gymnastiar selaku Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid. Beliau menyampaikan bila para ketua DKM, dengan prinsip ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) musti pula belajar pada manajemen Hotel, baik dari segi pelayanan, fasilitas dan kebersihan.

Adapun pada sesi terakhir ketua Kopontren Daarut Tauhiid Ustadz Peri Risnandar menyampaikan materi mengenai pemberdayaan Ekonomi Masjid. Untuk bisa mandiri secara finansial, perlu juga dibentuk unit usaha untuk memenuhi kebutuhan jamaah, seperti sembako, perlengkapan beribadah hingga buku buku. Dalam hal ini ustadz Peri memberikan contoh SMM DT yang pada awalnya berada di lantai bawah Masjid DT, yang kemudian menjadi jalan ikhtiar Masjid DT untuk mandiri. Pada perkembangannya SMM DT berpindah ke sebebrang Masjid dengan bangunan yang lebih represintatif.

Dari pelatihan ini, diharapkan muncul kader-kader Pengelola masjid yang cakap, professional dan Mandiri. Diharapkan pula antusiasme dari jamaah untuk berbondong-bondong dan berlomba-lomba memakmurkan masjid.