Sehat Ala Rasulullah

Salah satu nikmat yang sering dilalaikan manusia adalah nikmat kesehatan. Padahal kesehatan adalah aset berharga yang dikaruniakan Allah agar bisa kita berbuat banyak hal dalam kehidupan. Sayangnya, kita baru menyadari nikmatnya kesehatan ketika sudah sakit.

Semestinya setiap muslim hendaknya berkaca kepada Rasulullah saw. Beliau termasuk salah satu manusia paling sehat didunia ini. Konon, banyak riwayat menyebutkan beliau hanya mengalami sakit sebanyak dua kali. Ketika menerima wahyu pertama, dan menjelang wafatnya. Bahkan ada pula yang menyebutkan beliau hanya sakit sekali. Subhannallah, ada sesuatu yang sangat luar biasa dibalik hikmah kesehatan beliau. Rasulullah saw adalah insan yang paling menjaga kesehatannya. Beliau lebih fokus pada upaya mencegah diri dari penyakit daripada pengobatan.

Banyak hal yang dapat kita contoh dari prilaku Rasulullah saw dalam kesehariannya menjaga kesehatan. Mulai dari bangun tidur hingga istirahat kembali. Semuanya teratur dan tidak pernah berlebihan. Beberapa kebiasaan baik itu, antara lain : pertama, selalu menjaga makanan yang dikonsumsi. Syarat mutlaknya adalah halal (baik barang dan sumbernya) dan thoyib (baik, bergizi, sehat untuk tubuh). Beliau rutin meminum madu, susu, air zam-zam, atau minyak zaitun. Juga selalu makan korma, sayuran. Semua bahan makanan tersebut telah dibuktikan para ahli sangat bermanfaat bagi tubuh. Beliau dikabarkan juga mengurangi konsumsi daging-dagingan, karena kurang baik bagi tubuh.

Kedua, Rasulullah saw tidak pernah berlebihan atau sampai kekenyangan ketika makan. Beliau berhenti makan sebelum kenyang. Kita tentu ingat sabda beliau bahwa cukuplah bagi manusia beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya, kalaupun harus makan, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk air, dan sepertiganya untuk udara. Ketika seseorang makan terlalu banyak, maka lambungnya akan bekerja ekstra, dan banyak zat pada makanan tidak diserap optimal. Tentu dampaknya, energi yang dihasilkan tubuh kurang prima.

Pun membiasakan diri untuk tidak tergesa-gesa ketika makan. Bukankah terburu-buru datangnya dari syaitan, dan pasti memiliki dampak negatif. Mungkin jadi lupa berdoa, tersedak, tergigit lidahnya atau yang lainnya. Dan, bila makanan kurang sempurna dikunyah dimulut, kerja lambung jadi sangat berat, sulit mencerna. Boleh jadi, bila hal ini menjadi kebiasaan buruk, dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyakit yang lebih kronis, seperti kanker usus.

Ketiga, berolahraga teratur. Rasulullah saw selalu menyempatkan diri berolahraga, meski hanya berjalan kaki atau lomba lari dengan istrinya. Kadang, dengan dalih kesibukan kita seringkali malas atau jarang berolahraga. Padahal, kita tentu sangat tahu pentingnya olahraga bagi kesehatan tubuh, salah satunya untuk kesehatan jantung, kekuatan tulang dan organ tubuh lainnya.

Ke-empat, Rasulullah sangat cepat sekali tidur dan cepat pula bangunnya. Tidak pernah terlalu lama tidur, karena akan membuat tubuh terasa malas. Tidur yang cukup dan berkualitas, membuat beliau selalu tampak segar, siap beraktivitas, termasuk bertempur melawan kaum kafir. Ternyata, cara tidur menghadap kekanan yang dicontohkan Rasul, terbukti sangat bermanfaat bagi jantung dan membuat lebih cepat terbangun untuk melakukan shalat malam.

Kelima, shaum sunnah ternyata juga sangat bermanfaat untuk detoksifikasi atau membuang racun pada tubuh. Juga membuat lambung dan organ pencernaan bisa beristirahat sejenak. Tidak berlebihan bila kini banyak dokter menyarankan pasiennya untuk shaum sebagai salah satu cara penyembuhan penyakit.

Sebenarnya masih banyak pola hidup sehat Rasulullah saw yang bisa kita pelajari. Misalnya, selalu menjaga kebersihan diri, bangun sebelum subuh, memelihara kesehatan gigi dan mulut, atau banyak minum air putih. Dan, yang juga penting adalah bagaimana mengendalikan emosi kita. Orang yang mudah marah, iri hati, dengki, su’dzon cenderung mudah pula terserang penyakit. Jadi, memelihara kesehatan fisik juga harus dibarengi menjaga diri dan hati dari penyakit hati atau perbuatan yang tidak baik. Sebaliknya, orang yang selalu optimis dalam hidup, suka tersenyum, ceria, gemar menolong orang lain pasti selain badannya sehat, hatinya atau jiwanya juga ikut sehat dan bahagia.

Sungguh, memang banyak hikmah, suri tauladan dari keseharian Rasulullah saw yang bisa kita aplikasikan dalam kehidupan kita. Selain insya Allah akan mendapatkan kesehatan, pastinya akan mendapatkan pula pahala menghidupkan sunnah Rasul. Dan, jika kita sehat, tentu banyak kebaikan yang bisa dilakukan dengan optimal. Kita juga bisa menghemat biaya berobat sehingga dapat digunakan untuk hal lainnya. Hidup lebih tenang dan akan jauh lebih baik, insya Allah. (Nurhayati)