Aa Gym: Selalu Ada Jalan ke Surga

KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) menjadi sosok yang dikagumi dan inspiratif di Kota Bandung. Dalam tausiahnya Aa Gym mengatakan, kebahagiaan seseorang berawal dari keluarga kecil di rumah. Kebahagiaan itu berasal dari akhlak saleh dari setiap anggota keluarga.

“Untuk menghadirkan keluarga seindah surga perlu sentuhan wanita salihah. Salihah oleh akhlaknya, dan untuk menjadi orang yang indah akhlaknya perlu pendidikan. Pendidikan terbaik itu di keluarga. Kamus ini hanya selter pengingat untuk menguatkan basis ketahanan keluarga,” tutur Aa Gym, Selasa (30/6).

Ternyata, kata Aa Gym bukan hanya ketekunan beribadah secara vertikal yang bisa menghantarkan manusia ke surga. Menurutnya, ada perilaku manusia kepada sesama yang jika dilaksanakan akan mengharamkan manusia tersentuh api neraka.

Pertama, sifat hayyin, atau sifat tenang dan menyejukkan. Golongan hayyin adalah mereka yang hatinya teduh dan meneduhkan. “Hayyin itu orangnya tidak mudah marah, tidak mudah tersinggung, yang terkendali hati dan lisannya,” ujar Aa Gym dengan gaya khasnya.

Kedua, sifat layyin, yaitu sifat lembut, sopan, dan santun. Ia baik dan menginginkan kebaikan bagi orang lain. Aa Gym mencontohkan pemilik sifat ini dengan membeli durian yang ternyata busuk. Orang layyin ketika beli durian ternyata jelek, ia akan bersyukur karena bisa menolong dua pihak. Pertama tukang duriannya biar nggak rugi, Kedua, pembeli yang lain karena terhindar dari mendapat durian yang jelek,” terang Aa Gym.

Ketiga, sifat qarib, yaitu dekat dan akrab. Ia menjadi orang yang ramah dan menyenangkan. “Orang qarib mah biasanya ngangenin, karena orangnya menyenangkan, ramah,” katanya.

Keempat, sahl, yakni mudah dan memudahkan, tidak mempersulit sesuatu. Sifat-sifat mudah memafkan dan meringankan beban orang lain menjadi bagian dari penjelasan sifat sahl.

Menurut Aa Gym, pendidikan akhlak bagi umat manusia saat ini menjadi yang paling penting. Sebab dari akhlak atau perilaku manusialah akan berdampak pada kehidupan sekitar kita.

“Kita tidak bisa pungkiri bahwa krisis terbesar adalah krisis akhlak dan solusinya adalah harus paham agama dengan benar, mengamalkan. Karena Islam itu golnya adalah akhlakul karimah. Kepada Allah bertauhid, kepada ciptaan Allah rahmatan lil alamin,” tegasnya. (Elga)