Allah Akan Menolong Orang Yang Menepati Janji

Allah Akan Menolong Orang Yang Menepati Janji

Ada kisah nyata dari seorang tentara Turki bernama Sulaiman sekitar tahun lima puluhan di zaman atau era perang Korea, mungkin sebagian orang sudah mendengar kisah ini. Pada saat itu ia menolong seorang anak kecil Korea sebatang kara yang tidak memiliki siapa-siapa, hingga terjalin hubungan yang sangat dekat dengan anak tersebut, dimana seorang prajurit tantara sangat mencintainya seperti seorang ayah kepada anaknya.

Namun, setelah masa tugasnya selesai, prajurit tersebut harus pulang kembali ke negara asalnya yaitu Turki, ia tak punya pilihan selain aturan yang telah mengikatnya, dengan berat hati ia pun berpisah dengan anak tersebut dan berjanji akan menemui dan menjenguknya kembali. Setelah kepulangannya ke Turki sang prajurit terus mengingat anak tersebut, sedangkan umurnya semakin tua tapi belum bisa menunaikan janjinya yang hampir 60 tahun tidak bertemu.

Karena tekad sang prajurit untuk bertemu dengan anak itu begitu kuat, akhirnya ia berhasil bertemu dengan anak Korea yang selama ini sudah menjadi anaknya melalui bantuan sebuah organisasi. Pertemuan dua orang tersebut sangat mengharukan karena sudah 60 tahun tidak bertemu, dimana seorang anak Korea sudah tumbuh dewasa mempunyai anak dan suami.

Kisah ini mengajarkan tentang tekad seorang untuk memenuhi janji, Allah yang Maha Tahu tentang hati seseorang dan dimudahkan jalan pertemuan tersebut atas pertolongan Allah Ta’ala. Dalam Al-Qur’an disebutkan:

وَاَسِرُّوْا قَوْلَكُمْ اَوِ اجْهَرُوْا بِهٖۗ اِنَّهٗ عَلِيْمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُوْرِ

“Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati.” (QS. Al- Mulk: 13).

Jadi keinginan yang keras memenuhi janji dan berusaha keras untuk menepati janji sehingga Allah yang Maha Kuasa yang merancang dan membantu seseorang untuk mewujudkan janjinya tersebut, sungguh hal seperti ini sangat mengesankan sekali. Namun, tidak sedikit juga diantara kita yang sering kali melupakan janjinya, disisi lain Allah mengingatkan janji kita, tapi kita berupaya menghindar dari janji tersebut. Oleh karenanya jangan kita menjadi orang yang munafik, berbicara memakai dusta, berjanji tidak ditepati, dan diberi amanah malah berkhianat. Wallahu a’lam bishowab.

(KH. Abdullah Gymnastiar)