Awal Kehidupan Umar bin Khattab

Umar bin Khattab adalah sahabat nabi yang kemudian menjadi khalifah kedua setelah Abu Bakar as-Shiddiq pada tahun 634-644 H. Nama lengkapnya Umar bin Khattab bin Nufail bin ‘Abdul ‘Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qurt bin Razah bin ‘Adi bin Ka’b bin Lu’ayi bin Fihr bin Malik. Umar dilahirkan di kota Mekkah dari suku bani ’Adi, yaitu salah satu rumpun suku Quraisy yang terbesar di kota Mekkah dan dinilai mempunyai status strata sosial tinggi saat itu.

Meski demikian, ayah Umar tidak termasuk kaum the haves yang serba berkecukupan. Justru sebaliknya, keadaan finansialnya pas-pasan namun dia sang pemberani dan cerdas serta dihormati di kalangan orang sekelilingnya. Dari segi nasab jika dihubungkan pada Rasulullah, Umar masih ada hubungan sanak yang sambung, yaitu dari ’Adi, saudara laki-laki Murrah, kakek Nabi Muhammad yang kedelapan. Ibu Umar bernama Hantamah binti Hasyim bin al-Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzum.

Kebiasaan dan Masa Kecil

Khalifah Umar bin Khattab memiliki kecenderungan mengawini banyak perempuan dengan harapan akan mempunyai banyak keturunan, sebagaimana pola pikir masyarakat Arab kala itu. Umar menikahi sembilan perempuan dan dikaruniai dua belas keturunan yakni delapan laki-laki dan empat perempuan. Namun setelah masuk Islam kelima istri khalifah Umar bin Khattab diceraikannya, karena aturan dalam Islam batasan menikah hanya empat istri.

Khalifah Umar bin Khattab dibesarkan layaknya anak-anak Quraisy pada umumnya. Dia mengembala unta ayahnya di Dajnan atau tempat lain di pinggiran kota Makkah. Betapa pun tingkat kedudukannya, mengembala merupakan hal yang biasa di kalangan Quraisy kala itu. Hanya saja, letak perbedaannya Umar mengenyam pedidikan baca-tulis yang kala itu tidak semua orang tua mengizinkan anaknya. Malah sebaliknya, banyak orang tua yang menghindari dan menghindarkan anaknya-anaknya belajar.

Pandai Baca dan Tulis

Seperti dibahas oleh Afandi pada Khulafaur Rasyidin dan Anatomi-Dialektik Pendidikan Politik Penguasa bahwa sejarawan mencatat, dari semua suku Quraisy ketika nabi diutus, hanya ada tujuh belas orang yang pandai baca-tulis salah satunya Umar bin Khattab. Kepandaian Umar tidak hanya sebatas pada baca-tulis yang kala itu bukanlah menjadi hal istimewa di kalangan bangsa Arab, Umar juga mempunyai hal istimewa di bidang jasmani. Umar tergolong pemuda berani dengan performa tinggi besar dibanding usia sebayanya. Wajahnya putih agak kemerahan, tangannya kidal dan berkaki lebar hingga caranya berjalan begitu cepat.

Jasmani dan Sifat

Dalam olah fisik, ia dikenal sebagai atlet gulat yang biasa berlaga pada pekan tahunan ‘Ukaz dan berakhir dengan memperoleh predikat jawara. Di bidang olahraga lainnya Khalifah Umar bin Khattab juga tercatat sebagai penunggang kuda yang handal.

Setiap individu tentu mempunyai nilai plus-minus yang beragam, begitu pula khalifah Umar bin Khattab. Di masa mudanya sebelum masuk Islam, sejarawan mencatat di samping dia berkepribadian kasar dan beringas, Umar termasuk peminum minuman keras. Umar juga gila gandrung bersya’ir dan senang pada wanita. Perilaku Umar sebelum Islam ini bukanlah hal yang tabu di kalangan Arab. Karena yang demikian memang tradisi orang Arab jahiliyah kala itu. Sehingga merupakan hal yang wajar bermabuk ria dan bermain-main dengan wanita, menggodanya, dan menikmati hamba sahaya yang mereka miliki. (Gian Bakti)