Ayat Allah Tentang Menjaga Pandangan

Saat ini kita berada pada zaman yang sangat berat akan merasakan manisnya iman, dimana kita banyak melaksanakan ibadah dan banyak juga belajar agama, tapi hati kita merasa masih terhijab dengan Allah Ta’ala, susah untuk merasakan nikmatnya yakin, sulit untuk merasakan khusunya sholat, lezatnya munajat. Kira-kira apa yang menjadi penyebab utamanya? Penyebabnya adalah sulitnya bagi kita untuk menundukan pandangan atau menjaga mata.

Kita seringkali tidak sadar dan bahkan meremehkannya, bahwa dua hal yang bisa mengeraskan hati seseorang, yaitu mata dan telinga. Kedua hal tersebutlah yang menjadi sumber rusaknya iman dan menjadi hijab hubungan seorang hamba dengan Allah akibat maksiat yang dilakukan. Misalkan ada orang yang didepan umum seolah-olah menjaga pandangan tapi dikamar malah berpesta dengan maksiatnya, melalui hp, televisi, dan lain-lainnya.

Allah Ta’ala dalam surat An-Nur sudah mengingatkan manusia supaya menjaga pandangan, yang artinya: Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu, lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. (30) Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.”(31) (QS. An-Nur: 30-31).

Ayat diatas tidak hanya mengingatkan pada para laki-laki tetapi juga kepada perempuan. Mata ini merupakan karunia dari Allah, kalau tidak mampu mengendalikannya maka hati akan menjadi keras karena maksiat yang kita lakukan. Imam Syafi’i pernah mengatakan bahwa “ilmu itu seperti cahaya, kalau ahli maksiat tidak akan pernah bercahaya karena ilmunya.”

Semoga kita mampu bersabar dalam menjaga pandangan, menempatkan hak mata pada tempatnya. Mata ini akan menjadi pahala kalau melihat sesuatu yang halal baginya dan akan menjadi dosa bila melihat sesuatu yang haram baginya. Wallahu a‘lam bishowab.

(KH. Abdullah Gymnastiar)

 

Bagi Jama’ah sekalian yang tertarik untuk berkontribusi terhadap syiar dakwah dan wakaf untuk pembangunan sarana ibadah & belajar santri, bisa menyalurkannya melalui rekening berikut:

Bank Syariah Indonesia (BSI) 9255.373.000 an Yayasan Daarut Tauhiid