Bantu Seorang Pemulung, Allah Berikan Banyak Hikmah

Manusia setiap hari melaksanakan aktivitas-aktivitas yang terkadang membuat manusia itu dapat meningkatkan kemampuannya untuk bisa menjadi lebih baik lagi, seperti bekerja untuk menjemput rezeki atau pun belajar menuntut ilmu untuk membuat diri lebih mengerti apa itu arti hidup. Rezeki memang sudah diatur oleh-Nya, maka kita sebagai hamba-Nya tak sepantasnya khawatir apabila sebagian rezeki kita habis atau tidak mendapatkan rezeki apapun tiap harinya.

Dimulai dengan salah satu kisah hidup yang memberikan makna penting bagi kehidupan. Pagi itu, saya menjalani kegiatan seperti biasa, memutar radio favorit kesukaan saya yaitu MQ FM 102,7. Teringat akan salah satu nasihat salah seorang sahabat untuk tidak absen sedekah di waktu subuh dan saya pun memasukkan uang sebesar Rp2.000 ke salah satu kotak amal di rumah. Dilihat dari nominalnya mungkin iya memang kecil namun kita tak pernah tahu pandangan Allah terhadap hamba-hambaNya yang istiqomah menjalaninya.

Saat sedang melaksanakan beberapa pekerjaan rumah, tak berapa lama kemudian ada pemulung depan rumah sedang mencari beberapa botol atau pun kertas yang mungkin bisa dijual kembali. Kebetulan ada beberapa botol bekas dan buku yang sudah tak terpakai lagi di rumah. Saya pun memanggil sang pemulung untuk mengambil perabotan-perabotan. Terlihat dari raut muka sang pemulung menjadi sedikit cerah melihat banyak botol bekas dan buku bekas ditambah dengan uang Rp5.000 untuk menambah penghasilan sang pemulung tersebut. Sambil membantu sang pemulung tersebut mengambil barang-barang bekas tersebut saya pun merapihkan barang-barang yang tak diambil agar tetap dirapihkan di tempatnya. Setelah sang pemulung tersebut beres mengambil barang-barang bekas dan pamit pergi untuk mencari kembali barang-barang bekas di tempat yang lain.

Setiap memberi rezeki kepada orang yang lebih mebutuhkan entah kenapa hati ini terasa lebih lega. Mungkin memang ada rezeki orang lain di sebagian rezeki yang kita punya, maka kita tak boleh lupa terhadap orang-orang yang lebih membutuhkan di sekitar kita. Dan saya pun melanjutkan kegiatan seperti biasa, setelah membereskan beberapa urusan saya pun membuka handphone dan membalas satu per satu obrolan biasa. Saat membaca di salah satu pesan teman saya di Batam, beliau mengirimkan gambar berupa bukti transfer untuk melunasi cicilan rumah kontrakannya. Saat saya melihat kalender ini bukan tanggal pembayaran seperti biasa namun ternyata saya sadar bahwa teman saya tersebut, membayar lebih awal dan memberikan bonus lebih untuk anak-anak saya.

Kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi beberapa jam ke depannya atau apa yang akan terjadi beberapa hari ke depan hanya Allah yang tahu apa yang akan terjadi. Saya beberapa kali mengecek penglihatan saya saat ini baik-baik saja dan memang benar teman saya tersebut memberi lebih dari bayarannya. Tak henti-hentinya bibir ini mengucapkan syukur dan terima kasih kepada sang Maha Pemilik Segalanya dan melalui kuasa-Nya semua kejadian hari ini bisa terjadi. Belum berhenti dengan satu kejutan saya pun dikejutkan dengan satu kejadian lagi yaitu teman saya membeli buku jualan saya yang kalau dihitung pendapatan bersihnya sangat besar sekali.

Masya Allah tak henti-hentinya saya pun mengucapkan tanda syukur berkali-kali dan teringat sepotong penggalan Al-quran yang terdapat pada surat Ar-rahman yang artinya “Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan?” Terkadang memang kita lupa akan nikmat – nikmat kecil yang diberikan oleh Allah akan kasih sayang-Nya malah sibuk dengan urusan-urusan duniawi lainnya. Padahal coba direnungi kembali dan lebih akan sadar dengan kenikmatan kecil saja misalkan dengan bangun di pagi hari dengan raga yang masih utuh dan masih bisa bernafas itu juga sudah termasuk dengan bersyukur atas karunia-Nya. Dan saya pun teringat beberapa potongan kata dari guru besar kita semua yaitu, KH. Abdullah Gymnastiar. Yang paling penting dalam hidup ini adalah kita yakin kepada Allah, kalau sudah yakin kepada Allah segala urusan pasti akan dimudahkan.

Termasuk salah satu urusan sang pemulung tersebut yaitu memudahkannya dengan membantu mencarikan mata pencahariannya seperti botol dan buku bekas maka Allah pun akan memudahkan urusan saya yaitu dilancarkannya pembayaran cicilan rumah dari teman saya di Batam dan lakunya salah satu jualan buku. Selalu berpikiran positif agar hidup akan selalu dimudahkan oleh-Nya sang Maha Segalanya dan selalu bersyukur dengan nikmat sekecil apa pun. Barakallahu fiikum. (Rahma Adistya)