Benjolan di Payudara, Tidak Semua Berbahaya

Banyak perempuan yang merasa cemas ketika menemukan benjolan di payudaranya. Memang, salah satu tanda kanker payudara adalah ditemukannya benjolan. Namun, jangan terburu-buru mengambil kesimpulan. Tidak semua benjolan di payudara itu berbahaya. Benjolan bisa disebabkan oleh hal lain dan tidak berpotensi berkembang menjadi sel kanker.

Berikut ini beberapa kemungkinan ketika seorang perempuan mendapati benjolan pada payudaranya, yaitu:

1) Kista.

Benjolan payudara yang muncul di akhir siklus haid, umumnya berupa kista yang tidak berbahaya. Biasanya setelah masa haid, jenis benjolan ini menghilang. Kista payudara adalah kantong berisi cairan yang cenderung membesar di akhir siklus haid. Ukuran kista ada yang kecil, dan ada yang besar sampai sebesar telur. Sebagian besar bisa bergerak di bawah kulit. Adanya penyumbatan pembuluh darah atau melebarnya pembuluh pada jaringan payudara bisa menjadi penyebab terjadinya kista. Umumnya muncul pada perempuan di atas 40 tahun. Kista yang tidak menghilang dengan sendirinya, biasanya akan menghilang setelah menopause. Perubahan hormon pada ovarium sering menyebabkan perubahan ukuran pada kista.

2) Payudara fibrokistik.

Payudara fibrosistik lebih sering terjadi pada perempuan usia 20-30 tahun. Adanya penambahan jaringan fibrosa, dikombinasi dengan pertumbuhan kista, membuat jaringan kelenjar payudara menebal, dan kadang menimbulkan rasa sakit. Penebalan jaringan ini biasanya lebih terasa di bagian atas, dan wilayah luar payudara. Kondisi ini terkait dengan variasi kadar hormonal selama siklus haid.

3) Fibroadenoma.

Fibroadenoma umumnya menyerang para remaja dan perempuan di bawah usia 30 tahun. Adanya fibroadenoma ini sering membuat para perempuan atau remaja menjadi cemas. Yang perlu diketahui adalah kecil kemungkinan fibroadenoma untuk menjadi kanker ganas. Terasa seperti massa padat, licin, dan elastis, dengan bentuk yang jelas. Fibroadenoma juga bisa digerak-gerakkan di bawah kulit. Fibroadenoma terjadi akibat kelebihan hormon estrogen.

Selain ketiga jenis benjolan payudara ini, ada benjolan yang muncul akibat infeksi atau adanya perdarahan akibat cedera. Ada benjolan yang disebabkan oleh tumor jaringan lemak yang disebut lipoma. Ada juga karena papiloma intraductal (tumor kecil yang tumbuh dalam saluran dekat puting), terutama karena saluran ini tersumbat sehingga menimbulkan kista. Semua kondisi tersebut berupa tumor jinak, sehingga sifatnya tidak ganas.

4) Tumor/kanker payudara.

Ciri-ciri tumor/kanker payudara di antaranya adalah benjolan pada payudara bentuknya tidak teratur, benjolan sulit digerakkan, kulit payudara berubah dari merah muda menjadi coklat hingga seperti seperti kulit jeruk. Puting susu tertarik ke dalam (retraksi), munculnya rasa sakit yang hilang-timbul, kulit payudara kadang terasa seperti terbakar, payudara mengeluarkan darah atau cairan.

Tanda kanker payudara yang paling jelas adalah munculnya luka borok (ulkus) pada payudara, yang semakin lama semakin membesar sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara. Gejala lainnya adalah payudara sering berbau busuk dan mudah berdarah.

Pikiran Negatif Perlambat Kesembuhan

Lalu, apakah pikiran negatif dapat memperlambat kesembuhan sebuah penyakit? Jawabnya pikiran negatif dapat memperlambat kesembuhan sebuah penyakit, karena bisa menurunkan daya tahan tubuh seseorang untuk melawan penyakit. Juga merangsang tubuh mengeluarkan hormon-hormon racun yang bisa merusak sel. Membuat darah mudah menjadi kental, level oksigen tubuh menurun dan mempermudah pembentukan sumbatan.

Ketika fokusnya dialihkan dan mulai berpikiran positif, maka daya tahan tubuh terhadap penyakit akan meningkat. Hormon yang dapat membantu menghilangkan racun dan meremajakan sel akan diproduksi. Level oksigen tubuh akan meningkat dan sirkulasi darah menjadi lebih lancar. Dampaknya, kesembuhan pun akan lebih cepat terjadi. (daaruttauhiid)

sumber foto: halodoc.com