Bergembiralah dalam Membaca

Mencari ilmu adalah kewajiban setiap muslim. Rata-rata lembaga pendidikan dan dakwah seperti Daarut Tauhiid (DT) menerapkan kebiasaan membaca kepada para santri atau jamaahnya. Ini karena membaca merupakan kebiasaan yang baik selain mendengarkan ceramah dan keilmuan lainnya. Membaca adalah cara paling pas dalam mendalami keilmuan.

Namun, budaya membaca termasuk hal yang jarang dilakukan saat ini. Kemajuan teknologi dan gampang mengakses media lainnya dengan sentuhan jari, membuat membaca menjadi kegiatan yang jarang dilakukan oleh kebanyakan orang. Ada pula alasan mahalnya harga sebuah buku menjadikan kebiasaan membaca jadi langka dilakukan. Begitu juga di sekolah, murid dan orangtua tidak lagi menjadikan membeli buku kepada anak sebagai hadiah. Malah gadget sebagai hadiah yang merupakan suatu kelaziman.

Pada masa pandemi Covid-19, kegiatan berkumpul terpaksa ditiadakan. Begitu juga kegiatan keislaman seperti pengajian. Banyak agenda menuntut ilmu yang biasanya pada kajian rutin pekanan, harus dihentikan sementara. Hal ini mendorong kita untuk menemukan alternatif pengganti agar asupan ilmu dan ruhiyah tetap bisa terjaga.

Salah satu siasat yang bisa dilakukan selain mendengarkan ceramah adalah dengan membuat jadwal membaca buku. Sebab buku atau kitab adalah perpanjangan tangan ilmu para alim ulama. Dengan membaca karya-karya mereka, sesungguhnya kita tengah menyelami pemikiran dan kedalaman ilmunya. Sebab kesungguhan para alim ulama dan pengorbanan mereka telah melahirkan karya-karya yang manfaatnya melebihi umur biologis semata. Semuanya masih bisa kita rasakan hingga saat ini.

Cara Jitu Membaca

Sebelum memilih untuk membeli buku baru, mulailah dengan membaca buku-buku yang selama ini hanya dibiarkan berdebu di lemari. Tak lupa perhatikan adab membaca buku, sehingga keberkahan ilmu itu bisa maksimal didapatkan. Awali membaca buku dengan basmalah, sebab masyhur keterangan bahwa dengan asma Allah, kegiatan membaca kita akan diberikan ketenangan dan keasikan, serta dijauhkan dari kebosanan.

Selain itu selingi kegiatan membaca dengan hal yang menyenangkan hati, seperti makan atau minum, sehingga kegiatan membaca tidak terasa melelahkan dan menimbulkan kantuk. Ambil catatan kecil atas apa yang kita dapatkan selama membaca. Ini sangat berguna untuk menguatkan pemahaman dari buku yang dibaca.

Tempat membaca pun bisa dipilih yang memberikan kenyamanan. Jika perlu keheningan, maka ambilah waktu menyendiri di bilik pribadi atau ruang kerja. Ada pun kalau kita lebih suka membaca sembari menghirup udara segar, halaman dan teras rumah bisa menjadi pilihan.

Budayakan membaca adalah suatu keharusan dalam kondisi kemajuan teknologi saat ini. Menambah wawasan dan perkaya imajinasi dalam membaca merupakan suatu hal yang harus dilakukan. Sama hal dengan santri dan jamaah DT, dengan membaca akan banyak manfaat yang didapat. (Eko)

ket: ilustrasi foto diambil saat sebelum pandemi