Berkah dalam Bersedekah

Layaknya nafas, sedekah adalah bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan setiap manusia yang ingin mencari berkah. Pada level sosial, sedekah mengikis kesenjangan antara si miskin dan si kaya. Sedangkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, sedekah justru penghilang dahaga kaum dhuafa, membangkitkan semangat mereka menata kembali perekonomian yang yang porak-poranda.

Sedekah memberikan keuntungan bagi siapapun yang memiliki niat baik karena Allah SWT. Tidak hanya bagi si pemberi sedekah, mereka yang memberi informasi, atau ilmu pengetahuan tentang manfaat sedekah pun mendapatkan pahalanya.

Hal itu sesuai dengan janji Allah SWT dalam surat an-Nisa yang berbunyi, “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali dari bisikan-bisikan orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat kebaikan atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kami akan memberinya pahala yang besar.” (QS. an-Nisa ayat [114] : 4)

Bagi orang yang bersedekah, bukan hanya keselamatan dan keberkahan hidup jaminannya, tapi juga kehormatan serta menjadi panutan dalam hidup bermasyarakat. Sebab, jika kita membiasakan diri untuk bersedekah, secara otomatis Allah akan menganugerahkan kita sifat dermawan.

Sungguh mulia bila kedermawanan bisa menjadi watak bahkan prilaku sehari-hari. Selain membawa keberuntungan, sifat kedermawanan juga memperlihatkan kredibilitas atau penilain orang lain terhadap diri. Layaknya menanam, bersedekah adalah benih kedermawanan yang dapat tumbuh dan mengakar pada diri.

Sifat dermawan dalam bersedekah juga tidak melihat waktu. Seperti kata pepatah, “lebih baik tangan di atas di bandingkan di bawah”. Hal ini menjabarkan, jika sedekah merupakan sebuah tindakan yang penting untuk dilakukan, baik saat lapang maupun sempit. Saat dalam kondisi harta melimpah ruah, maupun saat kekurangan.

Allah SWT menjanjikan pahala yang sangat besar bagi mereka yang gemar bersedekah dengan ikhlas. “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.” (QS. al-Baqarah [2]: 261)

Hindari Niat yang Salah
Ibarat jalan tol, bersedekah merupakan sebuah akses utama dalam mencari keberkahan. Sayangnya, masih banyak orang yang bersedekah dengan niat yang kurang tepat, atau bahkan niatnya salah.

Contoh, seseorang bersedekah dengan harapan Allah SWT melipatgandakan uang yang ia ke luarkan untuk bersedekah. Lalu, ada pula yang bersedekah dengan tujuan agar orang lain yang ditolong atau disedekahi berutang budi kepadanya. Padahal, kunci sedekah yang diterima oleh Allah SWT, ialah sedekah yang ikhlas karena Allah semata.

Investasi Dunia dan Akhirat
Sisi lain dari sedekah, yaitu investasi. Jika untuk urusan dunia, seorang muslim berinvestasi dalam bentuk tabungan, deposito, rumah, dan saham misalnya. Tapi, ketika kematian itu datang, maka harta kekayaan yang diinvestasikan semasa hidupnya akan berubah menjadi harta warisan, dan dinikmati oleh anak cucu keturunan mereka. Sungguh laku lampah yang sempit, jika orientasi manusia hanya menumpuk harta dengan memperbanyak investasi dunia, tanpa berpikir perjalanan akhirat yang abadi.

Rasulullah saw juga telah mengingatkan dalam sabdanya, bahwa ketika anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya, kecuali tiga perkara. Apa itu? Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakan orangtuanya.

Maka, bersedekah adalah salah satu investasi akhirat yang akan menolong pelakunya dari kesengsaraan, karena setiap orang akan berada dalam naungan sedekahnya. Hadis riwayat Shahih Ibnu Khuzaimah menerangkan, “Naungan seorang mukmin di Hari Kiamat adalah sedekahnya.”

Keberkahan lainnya dalam bersedekah, yaitu mampu melapangkan jalan menuju surga. Sebuah investasi yang tidak pernah dijanjikan oleh siapapun dan perusahaan manapun. Sedekah juga dapat menjadi penghalang dari api neraka, dan melanggengkan jalan menuju surga-Nya.

Allah SWT berfirman, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (Yaitu) orang-orang yang menginfakkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran:133-134)

Maka dari itu, walau investasi dunia penting juga untuk dilakukan, namun jangan lupa investasi kebaikan (sedekah), untuk kehidupan di akhirat kelak. Percayalah, saat kita melakukan investasi akhirat berupa sedekah, kita juga akan mendapatkan keberkahan selama hidup di dunia. Jadi, mari mencari berkah dengan bersedekah. (Elgana Mubarokah)