Berkhidmat untuk Umat

“Apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah sebanyak-banyaknya, supaya kamu beruntung.” (QS. al-Jumuah [62]: 10)

Ayat dalam Kitab Suci al-Quran inilah yang membuat Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Daarut Tauhiid (DT) Peduli terus berusaha memberikan kontribusi terbaik bagi umat. Beragam program yang didanai dari zakat, infak, dan sedekah yang disalurkan para donatur, digulirkan dengan amanah dan profesional, agar benar-benar diterima oleh yang berhak serta memberikan manfaat dalam jangka panjang.

Ada empat pilar yang menjadi acuan DT Peduli menjalankan program-program terbaik bagi umat. Pertama, Pilar Pendidikan. Anak-anak yang berasal dari keluarga dhuafa, namun memiliki semangat yang tinggi untuk belajar dan berprestasi, difasilitasi oleh DT Peduli untuk mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi. Anak-anak yang terlahir dari keluarga sangat sederhana, bukan berarti harus miskin cita-cita. Mereka juga anak bangsa yang berhak memiliki masa depan lebih baik, dan menjadi manusia yang berguna bagi nusa, bangsa, dan agama. Maka, memberikan beasiswa untuk anak-anak itu merupakan solusi tepat yang dilakukan DT Peduli untuk menyelamatkan generasi masa depan.

Mengapa pendidikan? Karena Rasulullah saw semasa hidupnya juga sangat mementingkan pendidikan. Para sahabat yang hidup di zaman Rasulullah merupakan generasi terbaik karena dididik secara langsung olehnya. Akhlak para sahabat menjadi baik, fisiknya dilatih untuk kuat, kecerdasannya terus diasah, dan batinnya senantiasa kuat agar tidak menuhankan apa pun dan siapa pun selain Allah SWT.

Melalui pendidikan pula, pola pikir seseorang akan berubah. Mereka akan lebih kreatif menyelesaikan segala macam persoalan, dan perlahan-lahan ke luar dari garis kemiskinan. Lalu, menjadi pribadi yang kreatif, mandiri, dan sukses di kemudian hari. Inilah yang diharapkan dari anak-anak penerima manfaat Program Beasiswa Pendidikan DT Peduli.

Kedua, Pilar Ekonomi. Cabang-cabang DT Peduli yang menyebar di Indonesia berusaha maksimal membangkitkan perekonomian umat. Ada istilah yang mengatakan, kefakiran dekat dengan kekafiran. Maka, DT Peduli berjuang sekuat tenaga agar umat yang kesulitan harta, tidak gelap mata hingga rela menggadaikan akidahnya.

Beberapa program yang masuk ke dalam Pilar Ekonomi ini, disesuaikan dengan letak geografis daerah masyarakat yang tinggal di sana. Jika letaknya di daerah pegunungan, maka program yang cocok untuk digulirkan ialah Program Desa Ternak Mandiri dan Desa Tani Mandiri. Para peternak dan petani kecil di daerah tersebut tidak hanya diberikan modal untuk beternak dan bertani, melainkan juga diberi fasilitas pelatihan, pendampingan, serta dibantu penjualan atau pemasarannya. Sehingga, masyarakat di daerah pedesaan itu dapat bertambah ilmunya, kuat tauhidnya, dan meningkat pendapatan tanpa harus mengadu nasib ke ibu kota.

Selain itu, dibangun pula Koperasi Pemberdayaan Ummat Daarut Tauhiid (KOPMU DT) untuk memfasilitasi kaum dhuafa, khususnya ibu-ibu rumah tangga agar mereka berdaya dan membantu perekonomian keluarga. Mereka diajarkan beragam keahlian, seperti menjahit, membuat sabun, berwirausaha, dan lain-lain. Beragam aktifitas wirausaha yang dilakukan, dimodali dan diberikan dampingan secara rutin oleh DT Peduli. Tujuannya agar mereka menjadi pengusaha yang mandiri, serta naik derajatnya dari mustahik (penerima dana zakat) menjadi muzaki (pemberi zakat).

Tidak hanya bagi mustahik yang sehat secara fisik, Pilar Ekonomi ini juga menyentuh para penyandang disabilitas. Mereka diberikan pelatihan sesuai dengan jenis disabilitasnya, sehingga mereka dapat berdaya, diterima di kalangan masyarakar luas, dan dapat hidup sejahtera. Difabel Creative Center pun didirikan. Ada yang dilatih menjadi terapis yang ahli pijat dan bekam. Lalu, ada pula yang dilatih membuat kerajinan tangan hingga menjahit. Mereka pun menjadi percaya diri karena dapat berkarya dan bermanfaat bagi banyak orang.

Ketiga, Pilar Dakwah. Berdakwah tidak selalu dalam bentuk memberikan tausiah kepada jamaah. Tapi, berdakwah dapat dilakukan dengan beragam cara. Program Ayo Cintai Masjid (ACM) misalnya. Melalui program ini, masyarakat diajak peduli pada kebersihan masjid di sekitarnya, karena kebersihan merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Kegiatan bersih-bersih masjid tersebut dilakukan di masjid berbagai daerah setiap pekannya, dan mendapat respon positif dari masyarakat. Selain masjid yang ada di pemukiman warga, masjid yang ada di sekolah-sekolah pun tidak luput dari perhatian. Dibuatlah kegiatan ACM Goes to School agar para siswa yang merupakan generasi bangsa, mampu menyadari bahwa membersihkan masjid bukan hanya tugas DKM, tapi tugas setiap insan yang beriman kepada Allah SWT.

Keempat, Pilar Kemanusiaan. Setiap Kantor DT Peduli, baik itu di pusat maupun cabang-cabang, memberikan layanan bantuan sosial bagi mustahik yang membutuhkan bantuan mendesak. Tidak hanya itu, kontribusi DT Peduli di bidang kemanusiaan ini sudah meluas hingga tingkat nasional, bahkan hingga ke mancanegara.

Setiap ada bencana yang terjadi di Indonesia, baik itu gempa bumi, gunung meletus, maupun banjir yang merendam pemukiman warga, DT Peduli segera hadir untuk memberikan bantuan. Mulai dari memberikan bantuan yang sifatnya sekali habis atau jangka pendek seperti makanan, obat-obatan, pakaian, selimut, alat tulis sekolah, dan lain-lain, hingga bantuan yang manfaatnya bersifat jangka panjang. Seperti Apa itu? Pembangunan Rumah Tangguh di daerah Lombok, yang perumahan warganya telah luluh lantak oleh gempa.

Sedangkan di mancanegara, peran DT Peduli juga tak kalah pentingnya. Di Palestina, Suriah, dan Rohingya misalnya, setiap Idul Adha para donatur DT Peduli juga memilih menyalurkan kurbannya ke sana. Jadi, saudara sesama muslim di sana dapat pula merasakan kemeriahan Idul Adha dengan menyembelih domba maupun unta. Setelah itu, ada juga program bantuan air bersih, pembangunan masjid, sekolah, hingga beasiswa tahfiz quran untuk para santri yang berada di Palestina. Masya Allah.

Kontribusi untuk Negeri, Raih Rida Ilahi
Empat pilar yang dimiliki DT Peduli disertai program-program pendukung lainnya, sesungguhnya adalah upaya mendapat meraih Rida Allah SWT. Semakin banyak yang tertolong, semakin banyak pula peluang bagi para amilin (pengurus dana zakat, infak, dan sedekah), dan para donatur DT Peduli untuk mendapat keberkahan.

Tidak dapat dipungkiri, tantangan zaman yang semakin beragam ditambah perkembangan teknologi yang semakin pesat, membuat banyak orang kehilangan mata pencaharian. Tidak dapat melanjutkan pendidikan, bahkan ada yang melakukan tindak kriminal hingga pindah agama. Naudzbubillah.

Maka, hadirnya DT Peduli diharapkan menjadi solusi. Sehingga banyak yang terbantu dari sisi pendidikan, kemanusiaan, dakwah, hingga ekonomi. Semoga setiap kontribusi untuk negeri, menjadi jalan terwujudnya lembaga yang Allah SWT ridai. (Cristi Az-Zahra)