Beruntung Mana, Pemberi atau Penerima Sedekah?

Saudaraku, kalau kita melihat ada orang yang bersedekah dan orang yang menerima sedekahnya, manakah yang beruntung di antara keduanya? Sekilas mungkin kita melihat orang yang menerima sedekah adalah yang beruntung. Apalagi jika sedekah yang ia terima besar jumlahnya. Betul bahwa dia beruntung, tetapi sebenarnya orang yang bersedekah itu lebih besar keberuntungannya.

Mengapa? Karena banyak sekali keutamaan bagi orang yang bersedekah. Ia beruntung karena Allah berikan kesempatan menjadi jalan kebaikan yang besar sekali ganjarannya. Allah SWT berfirman, “Perumpamaan orang-orang yang mendermakan harta bendanya di jalan Allah, seperti (orang yang menanam) sebutir biji yang menumbuhkan tujuh untai dan tiap-tiap untai terdapat seratus biji dan Allah melipatgandakan (balasan) kepada orang yang dikehendaki, dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. al-Baqarah [2]: 261)

Selain mendapat ganjaran yang besar dari Allah, orang yang bersedekah juga sangat beruntung karena amalnya tersebut bisa menjadi penghapus catatan dosanya, sehingga menjauhkannya dari api neraka. Rasulullah saw bersabda, “Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi)

Ketika bersedekah, maka seseorang sedang mengumpulkan bekal untuk di kehidupan setelah dunia ini. Karena Rasulullah berpesan bahwa sedekah adalah salah satu amal yang kebaikannya mengalir terus meski seseorang telah meninggal dunia.

Rasulullah bersabda, “Bila seorang hamba telah meninggal, segala amalnya terputus, kecuali tiga hal: amal jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Bukhari)

Oleh karena itu, saudaraku, marilah kita bersemangat mengambil setiap kesempatan bersedekah sekecil apa pun. Kurangi rasa berharap-harap disedekahi oleh orang lain, dan berusahalah menjadi orang mampu memberi sedekah.

Allah SWT berfirman, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali ‘Imran [3]: 133)

Saudaraku, banyak hikmah yang terdapat pada sedekah. Semua itu adalah bahan tafakur bagi kita, sehingga kita bisa lebih bersemangat dalam beramal saleh. Tidak ada satu pun perintah Allah dan ajaran rasul-Nya kecuali pasti terdapat kebaikan di dalamnya. Dan, setiap kebaikan yang kita lakukan karena mengharap rida Allah, niscaya buahnya akan kembali kepada kita dalam bentuk yang jauh lebih baik, yang tidak pernah kita duga sebelumnya.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan petunjuk kepada kita, sehingga kita tergolong hamba-hamba-Nya yang pandai bersyukur dan hidup bahagia di dunia dan akhirat. Aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin.

(KH. Abdullah Gymnastiar)