Daarut Tauhiid Gelar Doa Bersama untuk Gun Gun

Kabar duka atas wafatnya Gun Gun Cahya Gumilar setelah mendapatkan perawatan intensif karena Covid-19 di Rumah Sakit Hermina Pasteur, masih menyisakan kesedihan. Gun Gun merupakan santri karya di SMP DTBS Putra. Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai sosok periang dan totalitas dalam berkarya.

Hal ini disampaikan Gatot Kunta Kumara, Ketua Yayasan Daarut Tauhiid (DT) dalam acara Doa untuk Sahabat Gun Gun Cahya Gumilar. Acara ini disiarkan melalui Zoom Meeting dan YouTube DT Peduli, serta diikuti ribuan santri karya DT, pada Ahad (17/1).

“Saya terharu dalam tiga hari terakhir ini mendengarkan perjuangan Aa Gym, A Deda, Pak Ujang, dan teman-teman yang lain dalam menjaga karunia Allah untuk kesehatan kita. Namun hari ini kita mendapatkan kabar duka, sahabat Gun Gun telah selesai tugas dunianya dan semoga digolongkan mati syahid. Aamin ya Allah,” ujar Gatot.

Gatot juga menyampaikan bahwa Yayasan DT akan memberikan beasiswa bagi keempat anak Gun Gun. Ini sebagai bentuk apresiasi dan komitmen yayasan atas totalitas almarhum dalam berkarya semasa hidupnya.

“Insya Allah itu komitmen yayasan. Semoga ini sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi almarhum kepada yayasan. Semoga Ibu Rekha sebagai istrinya diberikan kesabaran dan ketabahan,” ujarnya.

Pendiri Pondok Pesantren DT KH. Abdullah Gymnastiar  (Aa Gym) pun turut berduka dan mendoakan Gun Gun. Menurut Aa Gym, wafat di saat pandemi bisa dihitung kematian syahid.

“Semoga kejadian ini dapat kita ambil hikmahnya. Untuk keluarga yang ditinggalkan, semoga Allah memberikan kesabaran, serta almarhum digolongkan mati syahid di kala wabah yang masih belum reda ini,” kata Aa Gym. (Eko)