Direktur MQTV: Bukan Sekadar Televisi

Pertelevisian Indonesia selalu dikaitkan dengan nuansa komersial dan keuntungan dari suatu tayangan. Program yang disajikan pun mudah ditebak dan tidak tepat pada usia tertentu. Namun berbeda dengan MQTV yang menjadikan televisi sebagai sarana dakwah secara visual dan penyampaian program pendidikan.

Hal ini diungkapkan Eka Budiman Sumadji, Direktur MQTV dalam acara Bincang Bisnis yang disiarkan MQTV, Selasa (8/12).

“Kita juga menyadari, MQTV berada di lingkungan pesantren yang mana setiap tayangannya dikemas sesuai dengan aturan dari Lajnah Syariah Daarut Tauhiid. Hal ini menjadikan seluruh tim kreatif, program dan marketing harus bisa memberikan tayangan yang layak dan bernilai edukasi serta dakwah,” ujar Eka.

Eka juga menyampaikan aturan dari Lajnah Syariah Daarut Tauhiid ini menjadi pertimbangan dalam menyiapkan iklan atau program yang sesuai.

“Alhamdulillah kita selalu menerima produk UMKM yang ingin iklan melalui MQTV. Bahkan sudah ada iklan yang sudah jadi dan bisa langsung ditayangkan, tapi tidak sesuai dengan standar kita. Kita ubah dan bahkan dari klien sendiri yang meminta MQTV saja yang membuatkan. Dari segi komersial, insya Allah kita tetap ada,” ujarnya.

MQTV pun selalu berkomitmen menolak iklan dari klien ketika tidak sesuai dengan tata nilai Pesantren DT dan aturan dari Lajnah. MQTV tidak tergoda dengan jumlah nilai iklan untuk ditayangkan.

“Kalau kita menerima iklan seperti televisi pada umumnya, bisa membludak yang ingin beriklan melalui MQTV, tapi kita batasi. Alhamdulillah atas pertolongan Allah, banyak produk yang beriklan kepada kita sesuai dengan ketentuan. Dari sini juga kita merancang untuk berbuat lebih dalam membuat home shopping, yakni saat kondisi pandemi dituntut setiap kita berjualan,” kata Eka. (Eko)