Donatur DT Peduli, Sahabat dalam Beramal

Daarut Tauhiid (DT) dibangun di atas tanah wakaf. Tanah yang baik dan berkah karena kebermanfaatannya begitu terasa bagi masyarakat sekitar. Setiap kemakmuran yang dibangun menjadi daya tarik bagi jamaah. Baik itu yang berada di Bandung, Jakarta, Lubuk Linggau, Batam, atau Perth Australia.

Dari sinilah, banyak para jamaah yang percaya menitipkan Infak, Zakat, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF) ke DT. Apalagi di DT memiliki lembaga profesional yang fokus mengelola dana ZISWAF. Yakni DT Peduli sebagai lembaga yang mengakomodir para donatur dalam beramal saleh.

Nasihat KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dalam memahami harta yang dimilliki sangat mengena bagi donatur. Karena menurut Aa Gym, harta itu harus dijadikan amal saleh yang menguntungkan dunia dan akhirat. Nasihat diiringi dengan pengamalan ayat suci al-Quran terkait amal saleh dengan harta, begitu dipahami para jamaah. Banyak di antara jamaah DT dan masyarakat pun termotivasi untuk beramal saleh.

مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

Artinya: “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.” (QS. al-Baqarah [2]: 261).

Belajar dari Wakaf Sumur Utsman
Ada yang menarik jika kita amati apa yang terjadi di DT. Dalam hal kebermanfaatan, banyak dirasakan dan terasa makmur. Tanah dan bangunan yang dikelola oleh DT pun akan terus diperhatikan. Tentu semua sangat dimanfaatkan sesuai fungsinya meski belum ada pembangunan. Tanah wakaf yang berada di Kawasan Wakaf Terpadu Eco Pesantren 2 misalnya, dimanfaatkan sebagai agrowisata. Lahan yang belum dipakai untuk pembangunan akan digunakan sebagai lahan pertanian, sehingga tidak kehilangan kesuburannya dan bisa ditanami kembali. Lahan itu pun dikelola sesuai dengan konsep berwawasan lingkungan.

Jika dicermati, hal yang dilakukan DT ini seperti sumur wakaf yang diberikan Utsman bin Affan kepada umat. Sampai saat ini manfaatnya masih terasa. Sumur ini bernama Sumur Raumah, termasuk salah satu situs bersejarah. Letaknya di samping Masjid Qiblatain.

Mulanya, telaga itu dimiliki seorang yahudi. Akan tetapi, kepemilikan kemudian beralih ke tangan Utsman bin Affan. Setelah dimiliki, pengelolaan dan kemudian manfaatnya dirasakan kaum muslimin. Dibelinya sumber air dari sumur tersebut sebagai kebutuhan pada saat itu.

Hati-hati Mengelola
Kepiawaian dalam hal ilmu yang dimiliki dan kehati-hatian dalam mengelola yang dilakukan nadzir dan amil di DT, pantas diacungi jempol. Karena dari kehati-hatian ini akan berbuah rasa ikhlas, dan selalu ingin berbuah amal saleh dalam setiap donasi yang diberikan donatur.

Transparansi dan kejujuran menjadi pintu awal donatur percaya bahwa donasinya amat bermanfaat. Salah satu contohnya, donatur dapat mencermati progres donasi mereka melalui media online (web dan medsos). Hal ini kemudian memupuk kepercayaan akan integritas lembaga amil dan wakaf di DT. (Eko)