DT Peduli, Dakwah melalui Filantropi

Daarut Tauhiid (DT) menegaskan jati dirinya sebagai lembaga dakwah. Jati diri sebuah organisasi menunjukkan representasi inti, jiwa, dan semangat dari organisasi tersebut yang menjadi daya gerak. Selain dakwah melalui mimbar masjid dengan mengajak dalam kebaikan, melalui lembaga pun kebaikan itu bisa menjadi dakwah.

Prioritas utama saat ini, selain mengajak kebaikan dengan dakwah lisan, juga melalui peningkatan kekuatan ekonomi bagi masyarakat. Supaya terwujud kemandirian masyarakat secara bersama-sama, ini juga merupakan dakwah yang dapat langsung terlihat dan dirasakan oleh umat.

Untuk itu, KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) pada tanggal 16 Juni 1999 melalui Yayasan DT bertekad mendirikan suatu Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS). Lembaga ini hadir dengan ciri yang amanah, profesional, akuntabel dan terkemuka dengan daerah operasi merata

Lalu, hadirlah LAZNAS Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid (DPU DT), yang kemudian berubah nama menjadi DT Peduli. Secara aktivitas mulai efektif pada Juni 2000, dengan berbasiskan database dari setiap donatur untuk memudahkan pendataan dan bentuk profesionalitas lembaga. Adanya nomor dan kartu anggota donatur, kepedulian dan komitmen donatur pun dapat terukur.

Kiprah DT Peduli

Untuk menjadi lebih dekat dengan umat dan lebih fresh dalam segi branding, DPU DT berubah namanya menjadi DT Peduli) pada November 2017. Peresmian itu bersamaan dengan perayaan Milad Daarut Tauhiid ke-27.

Jika berbicara aspek legal formal, DT Peduli dikukuhkan sebagai Lembaga Amil Zakat Daerah (LAZDA) Jawa Barat yang ditandatangani Gubernur Jawa Barat pada 19 Agustus 2002, dengan SK No. 451.61/Kep.846-YANSOS/2002. Lambat laun kiprah DT Peduli mendapat perhatian pemerintah, kemudian ditetapkan menjadi Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS). Ini tertuang dalam SK Menteri Agama No. 257 tahun 2016 pada tanggal 11 Juni 2016. SK Menteri ini merupakan pembaruan dari SK Menteri Agama No. 410 tahun 2004 pada tanggal 13 Oktober 2004.

Setelah ada aspek legal dan telah diakui keberadaannya, Laznas DT Peduli semakin concern sebagai lembaga nirlaba yang bergerak di bidang pengelolaan dana Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF). Hasil penghimpunan dana ZISWAF tersebut digulirkan kepada penerima manfaat dalam bentuk program pelayanan dan pemberdayaan di berbagai bidang. Yaitu melalui bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, dakwah, dan sosial kemanusiaan.

Program DT Peduli

DT Peduli memiliki beberapa program unggulan yang mengandung kebermanfaatan umat. Melalui program yang disebut “Empat Pilar”, yakni terdiri dari: Pilar Ekonomi, Pilar Pendidikan, Pilar Sosial Kemanusian, dan Pilar Dakwah.

  1. Pilar ekonomi.

Program ini bertujuan agar penerima manfaat memiliki kemandirian ekonomi, sehingga hadirlah program yang dibuat untuk tercapainya tujuan tersebut, yakni:

  • Misykat (Microfinance Syariah Berbasis Masyarakat).
  • DTM (Desa Ternak Mandiri).
  • Utama (Usaha Tani Mandiri).
  • Balai Kreatif.
  • DCC (Difabbel Creatife Centre).
  • Gerobak Berkah.
  1. Pilar pendidikan.

Melalui pilar pendidikan, digagas program seperti Beasiswa Prestatif, Adzkia Islamic School, Bangun Sekolah, Bea Mahasiswa, dan Baitul Quran. Manfaat dari program ini, generasi muda yang berasal dari kalangan dhuafa dan berprestasi, tidak mengalami kesulitan biaya ketika hendak bersekolah atau menuntut ilmu.

  1. Pilar sosial kemanusian.

Melalui pilar sosial kemanusian, dibentuk Program Layanan Sosial Kemasyarakatan, Layanan Rescue dan Recovery, dan Peduli Dunia Islam. Tujuan utama program ini untuk memberikan bantuan bagi siapa saja yang mengalami bencana atau musibah.

  1. Pilar dakwah.

Melalui pilar dakwah, muncul program seperti Majelis Taklim Manajemen Qalbu (MTMQ), Tebar Iqra dan al-Quran, Pengajian Lepas Kerja, Ramadhan Peduli Negeri, dan Qurban Peduli Negeri. Semua program ini mengedepankan nilai dakwah melalui kajian secara berkala dan tentatif. (Eko)