Inilah Hikmah Diklat SSG DT Pekan Kelima

Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Santri Siap Guna Daarut Tauhiid (DT) telah menginjak angkatan 35. Artinya, ribuan pemuda telah mengikuti dan mendapatkan manfaat dari program pembentukan karakter Baik dan Kuat (BAKU) ini. Berbagai hikmah dapat dipetik oleh para peserta SSG dari mulai pra diklat, proses diklat, hingga pelantikan.

Banyak hikmah yang didapatkan para anggota SSG selama proses diklat, terutama pada pekan kelima pada Sabtu (24/2) hingga Ahad (25/2). Di pekan ini, ratusan peserta SSG angkatan 35 menemukan pengalaman yang tak biasanya.

Sabtu malam, saat sebagian besar orang-orang sedang beristirahat, seluruh peserta SSG berjalan kaki (long march) dengan membawa beban menuju Pusat Pendidikan Jasmani (Pusdikjas) Kodiklat TNI AD, Cimahi. Dengan semangat pantang menyerah serta lantunan zikir dan doa, para anggota berjalan menyusuri gelapnya malam.

Dadan Kurniawan, Kepala SSG DT mengatakan, di pekan kelima ini, peserta dilatih dan diingatkan untuk melakukan persiapan baik fisik, mental maupun perlengkapan kebutuhan untuk kegiatan di Pusdikjas. Menurutnya, terdapat banyak hikmah yang didapatkan ketika melakukan long march, yakni dimulai dari persiapan.

“Dianalogikan sebagai kesiapan kita berbekal untuk long march, bahwa perjalanan sesungguhnya ketika kita pulang kembali kepada Allah SWT,” kata Dadan.

Dadan menambahkan, perjalanan di malam hari dengan membawa beban dimaksudkan untuk melatih kekuatan dan ketangguhan. Bukan mengeluh, saat perjalanan, para peserta dilatih untuk terus berzikir, berdoa, dan menggali hikmah. Menurutnya, long march dari DT ke Pusdikjas masih sangat ringan jika dibanding dengan perjalanan nanti di yaumil akhir.

“Perjalanan nanti di yaumil akhir pasti lebih menakutkan dan membahayakan. Sekiranya beban yang dibawa adalah dosa, niscaya tidak dapat menghindar dari balasan pedih akibat dari dosa tersebut,” jelas Dadan.

Ketika sampai di Pusdikjas dan istirahat sejenak, para peserta kemudian mengikuti kegiatan halang rintang. Selain melatih keberanian, kata Dadan, kegiatan tersebut bertujuan untuk melatih keberanian, mengambil keputusan, ketangguhan, dan menyadari bahwa hidup ini penuh ujian, halangan, dan rintangan.

Dadan menyebutkan, bukan tanpa sebab, ujian, halangan, dan rintangan yang menimpa adalah bentuk lain dari kasih sayang Allah agar manusia menjadi hamba-hamba yang berkualitas dan teruji. Menurutnya, ujian, halangan, dan rintangan adalah jalan manusia untuk semakin dewasa dan semakin matang.