Istiqamah Menjemput Rezeki

Saudaraku, saat ini negeri kita mungkin sedang dilanda kegalauan karena harga-harga banyak yang naik, lapangan pekerjaan banyak yang tutup, ekonomi sedang sulit. Dalam kondisi seperti demikian, sepatutnya jangan membuat kita lupa pada Allah Yang Maha Pemberi Rezeki.

Allah SWT. berfirman, “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Huud [11] : 6).

Allah adalah pemilik rezeki. Allah pula yang mencukupi rezeki seluruh makhluk-Nya. Dalam keadaan lapang, Allah yang memberi rezeki, dalam keadaan sempit pun demikian. Allah SWT.

berfirman, “Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya, Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS. Al Isro [17] : 30).

Allah SWT. menciptakan kita sudah lengkap dengan rezekinya. Jadi ada istilah ‘menjemput rezeki’, bukan ‘mencari rezeki’, karena rezeki itu sudah pasti ada. Hanya saja, jika kemudian ada masalah dengan rezeki kita, kemungkinan besar adalah karena ada masalah pada cara kita menjemput rezeki kita. Bisa jadi mungkin kita kurang berhati-hati dalam memilah antara yang halal dan yang haram, atau karena sebab lainnya.

Mari kita tafakuri ikan paus yang tubuhnya sangat besar dan bobotnya pun puluhan ton. Padahal makanannya hanya ikan-ikan kecil. Bagaimana rezekinya bisa terpenuhi? Allah mendesain sedemikian rupa agar plankton-plankton itu ada di sekitar paus karena sumber makanannya adalah unsur-unsur kecil yang dihasilkan paus. Plankton-planton ini disukai ikan-ikan kecil, dan demikian kemudian rantai makanan berputar. Maasyaa Allah.

Ikan paus yang derajatnya tidak lebih mulia dari manusia saja sedemikian rupa terjamin rezekinya, maka apalagi kita manusia yang disempurnakan dengan akal. Oleh karena itu, jangan takut tidak mendapat rezeki, tapi takutlah jika tidak bisa bersyukur kepada Allah atas rezeki yang kita terima selama ini. Jangan takut tidak kebagian rezeki, tapi takutlah jika tidak bisa menjemput rezeki dengan cara yang Allah ridhai.

Kondisi ekonomi yang sedang baik atapun kurang baik, semua terjadi dalam kekuasaan Allah SWT. Tidak ada satupun kejadian di alam semesta ini yang di luar kekuasaan-Nya. Dalam kondisi seperti apapun, semoga kita tetap bisa istiqomah di jalan-Nya dalam ikhtiar kita menjemput rezeki-Nya. Hanya Allah sebaik-baiknya pemberi rezeki, hanya Allah sebaik-baiknya penolong. Hasbunallahu wa ni’mal wakiil, ni’mal maulaa wa ni’man nashiir.

[Oleh : KH. Abdullah Gymanstiar, Sumber foto : Viva]