Jambore Remaja dan Rohis Masjid Sukses Digelar

Jambore merupakan kegiatan yang identik dengan Pramuka, dan disertai dengan berkemah secara kolosal. Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Daarut Tauhiid (DT), juga menggelar Jambore Tingkat Provinsi, pada Ahad (10/11). Peserta dibagi ke dalam 62 kelompok, masing-masing beranggotakan tujuh orang.

Para peserta merupakan perwakilan remaja masjid dan pemuda rohis sekolah, yang berasal dari kota dan kabupaten di Jawa Barat. Kegiatan Jambore yang bertema ‘Hiking Akhir Zaman’ digelar di area hijau Eco Pesantren DT, Kampung Pangsor, RT.03 RW.07 Desa Cigugur Girang, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Sebelumnya, Jambore Remaja dan Rohis Masjid dibuka secara resmi oleh Ketua DKM Daarut Tauhiid, Ustaz Agus Mubarok, beserta Direktur Pondok Pesantren DT, Ustaz Fahrudin, dan KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), melalui telepon, karena sedang berada di Jakarta..

Ustaz Agus Mubarok mengatakan, selain dalam Agenda Festival Milad Daarut Tauhiid yang ke 29, kegiatan ini sengaja digelar untuk meningkat potensi para remaja masjid, dan ajang silaturahmi.

“Tujuan mulia dalam kegiatan Jambore ini, ialah untuk meningkatkan potensi diri remaja masjid, seperti menumbuhkan karakter leadership, problem solving, team work, dan motivasi. Kegiatan jambore ini pun bersipat game outbound yang dapat mengedukasi para peserta,” jelasnya pada Senin (11/11).

Kegiatan jambore tersebut memiliki empat game outbound andalan yang menggambarkan perjalan hidup manusia, sesuai dengan Tema ‘Hiking Akhir Zaman’: Pertama, game Baitullah, yaitu memindahkan gelas berisi air dengan beralaskan sajadah, yang ditarik sisi-sisinya, game ini di ambil dari kisah Rasulullah sewaktu masih muda.

Kedua, game Sirattulmustaqim yaitu setiap peserta harus dapat melewati jembatan dari bamboo, dan bambu tersebut diangkat oleh teman sekelmopoknya. Ketiga, game Mizan yaitu satu kelompok berdiri di atas sejadah yang terus dilipat hingg lipat terkecil, namun peserta di dalam kelompok tersebut tidak boleh menginjak selain menginjak sejadah.

Keempat, yaitu game memanah, permainan ini dimaknai sebagai tujuan hidup manusia yang harus sesuai target, sehingga selamat dunia akhirat. (Sukmara Galih)