Jangan Menunda Taubat

Adakah dari kita yang merasa tidak memiliki dosa? Atau merasa dosa kita hanya sedikit. Setiap orang tidak ada yang bisa mengetahui lebih banyak mana antara dosa dan pahala yang dimilikinya. Boleh jadi ibadah kita selama ini tidak pernah diterima oleh Allah Ta’ala, dan justru kita semakin hari hanya semakin menumpuk dosa-dosa yang kelak akan menjerumuskan kita kedalam neraka, naudzubillahi min dzalik.

Ada satu pertanyan yang harus sering kita pertanyakan kepada diri kita masing-masing, “kapan terakhir kali air mata kita berlinang karena mengingat dosa-dosa yang telah kita perbuat selama ini?”. Kalau ada diantara kita yang merasa sangat jarang menangisi dosa-dosa yang pernah diperbuat atau bahkan belum pernah menangisi dosa-dosanya, itulah masalah besar dan terberat dalam kehidupan seseorang. Karena tanpa ampunan dan rahmat Allah sesungguhnya kita tidak akan bisa selamat dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat.

وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ اَنْ تَمُوْتَ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ كِتٰبًا مُّؤَجَّلًا ۗ وَمَنْ يُّرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهٖ مِنْهَاۚ وَمَنْ يُّرِدْ ثَوَابَ الْاٰخِرَةِ نُؤْتِهٖ مِنْهَا ۗ وَسَنَجْزِى الشّٰكِرِيْنَ

“Dan setiap yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala (dunia) itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala (akhirat) itu, dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS. Ali Imran: 145)

Jangan menunda taubat dan jangan pula menunda untuk meminta maaf kepada orang lain, apalagi menunggu  momentum lebaran atau idul fitri saja untuk bertaubat dan meminta maaf kepada orang lain. Kita tidak pernah tahu kapan kita akan dijemput oleh malaikat maut. Kita juga tidak pernah tahu dimana malaikat akan mencabut nyawa kita. Karena ketidak tahuan itulah seharusnya dimanapun dan kapanpun kita selalu sempatkan untuk bertaubat kepada Allah, segerakan meminta maaf kepada orang lain jika kita merasa ada kekhilafan kepada orang lain, selalu lakukan hal-hal yang baik yang bernilai pahala bagi kita. Agar kelak jika suatu saat Allah memerintahkan malaikat untuk mencabut nyawa kita semoga kita sedang melakukan hal-hal baik agar wafatnya kita menjadi husnul khatimah.

اِنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗ عِلْمُ السَّاعَةِۚ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْاَرْحَامِۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًاۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌۢ بِاَيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ ࣖ

“Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari Kiamat; dan Dia yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal.” (QS. Lukman: 34).

Sempatkanlah untuk selalu beristigfar disela-sela waktu kita, sambil menunggu antrian, sambil menunggu iqomat, sambil mengendarai motor, dan lainnya. Karena dengan memperbanyak istighfar insyaAllah itu adalah bagian dari upaya kita agar dosa-dosa kita diampuni oleh Allah. Juga sebagai tameng agar Allah perkenankan menjauhkan segala hal buruk dari diri kita. Wallahu a’lam bishowab.

(KH. Abdullah Gymnastiar)