Jujur Dalam Berniaga

Islam senantiasa memerintahkan untuk berperilaku luhur dan terpuji. Islam juga mengajarkan dan menganjurkan bersikap mulia kepada orang lain serta melarang melakukan perbuatan keji yang mendatangkan kehinaan kepada setiap individu. Begitu juga dalam mencukupi kebutuhan hidupnya dengan bekerja sebagai pedagang atau berwirausaha.

Penting bagi setiap pebisnis atau pengusaha untuk menjaga etika bisnis dan melakukan hal yang pantas untuk dilakukan. Salah satunya adalah kejujuran. Kejujuran merupakan hal paling penting untuk menciptakan kepercayaan. Berbisnis dengan jujur jauh lebih baik untuk meraih keberhasilan, bisnis yang dilandasi dengan sikap yang jujur akan bertahan lama dan berkembang karena akan tetap dipercaya oleh masyarakat.

Sikap jujur adalah modal utama baginda Rasullulah dalam berdagang yang ia contohkan kepada masyarakat dimana beliau tinggal. Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam merupakan seorang pedagang yang sukses dan masyhur sebelum beliau diangkat sebagai utusan Allah. Bahkan, saat masih lajangnya, beliau sudah menjadi orang dengan penghasilan yang cukup besar. Hingga ia dikenal oleh masyarakat Makkah dan Madinah sebagai sosok  orang yang jujur dalam segala hal. Bahkan, beliau digelari sebagai Al-Amin, orang yang dapat dipercaya.

Sedangkan para pebisnis licik yang berani berbohong dan menipu banyak orang. Kebohongan menjadi strategi mereka untuk meraup keuntungan secara instan dengan cara yang tidak halal dan salah, maka tidak akan bertahan lama dan berkembang karena tidak akan dipercaya oleh masyarakat dan memberi citra yang buruk dan akan kesulitan untuk memperbaiki citranya.

Allah Ta’ala mengingatkan melalui firman-Nya dalam Al-Qur’an, yang berbunyi:

وَيۡلٌ۬ لِّلۡمُطَفِّفِينَ (١) ٱلَّذِينَ إِذَا ٱكۡتَالُواْ عَلَى ٱلنَّاسِ يَسۡتَوۡفُونَ (٢) وَإِذَا كَالُوهُمۡ أَو وَّزَنُوهُمۡ يُخۡسِرُونَ (٣)

“Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.” (QS. Al-Muthaffifin: 1-3).

Sebagai seorang Muslim kita harus meyakini bahwa Allah Ta’ala merupakan maha segala-galanya yang memiliki apa yang ada dibumi seluruhnya, oleh karenanya jangan pernah merasa takut akan kehilangan rezeki dalam berdagang. Utamakan selalu kejujuran untuk kemaslahatan bersama dan insyAllah itu lebih baik dan diberkahi oleh Allah Ta’ala. Wallahu a’lam bishowab.

(Shabirin)