Kajian Kamis Pagi di DT Berkesan bagi Sahabat Difabel

Tidak hanya santri karya DT saja, mereka yang difabel juga diperkenankan oleh Aa Gym untuk menyimak tausiah, dan difasilitasi penerjemah yang memahami bahasa isyarat.

Ratusan santri karya (karyawan) Daarut Tauhiid (DT) rutin mengikuti kajian setiap Kamis pagi bersama KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym). Bahkan, tidak hanya santri karya DT saja, mereka yang difabel juga diperkenankan oleh Aa Gym untuk menyimak tausiah, dan difasilitasi penerjemah yang memahami bahasa isyarat, untuk menyampaikan apa yang disampaikan pemateri kepada mereka.

Ela, salah seorang difabel yang diuji tunanetra, menyampaikan kesannya dapat ikut tausiah di Masjid DT. “Alhamdulillah senang sekali dapat ikutan tausiah di sini. Karena sulit menemukan tempat tausiah bagi kami,” katanya pada Kamis (1/2).

Rekan Ela, yakni Elis, yang diuji tuna rungu, menyampaikan hal serupa dengan menuliskannya ke buku. “Kami senang di sini, ada penerjemah yang menyampaikan isi materi kajian kepada kami. Jarang sekali masjid yang memberikan fasilitas penerjemah bagi kami. Kami juga ingin belajar ilmu agama, tapi fasilitas penerjemahnya yang sulit didapat,” ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Aa Gym tidak dapat hadir, karena sedang berada di Cairo, Mesir. Maka, pematerinya diganti oleh Gatot Kunta Kumara, Ketua Yayasan DT. Mereka pun tampak khusyuk menyimak yang disampaikan oleh Gatot. Sesekali mereka mencatatnya, kemudian memperhatikan kembali penerjemah menyampaikan apa yang disampaikan oleh Gatot.

Terakhir, Elis pun mengucapkan rasa terima kasihnya kepada DT, khususnya kepada Aa Gym yang telah memfasilitasi. “Terima kasih Aa Gym dan DT telah membantu kami. Semoga jadi amal saleh, Allah yang balas lebih baik,” katanya.