Kajian Muslimah DT, Ghaida dan Ghaitsa Ungkap Nasihat Bunda

Menjadi ibu adalah anugerah sekaligus amanah terbesar dari Allah SWT kepada seorang perempuan. Hal itu pun dirasakan oleh Ghaida Tsurayya, dan Ghaitsa Zahira Shofa, Putri dari Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid (DT), KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dengan Ninih Muthmainnah (Teh Ninih).

Ghaida dan Ghaitsa hadir mengisi Kajian Muslimah yang digelar oleh DKM Masjid Daarut Tauhiid Bandung, pada Ahad (22/12), yang bertepatan dengan Hari Ibu. Kajian bertema ‘Nasihat Bunda’ tersebut membahas tentang cara Teh Ninih mendidik putra-putrinya.

Ghaida, putri sulung Aa Gym dan Teh Ninih mengungkapkan, menjadi seorang ibu adalah latihan kesabaran yang diberikan langsung oleh Allah SWT. “Yang Ghaida ingat, mamah sabar sekali dalam mendidik kami anak-anaknya. Sosok yang menjadi inspirasi dan pengingat bagi kami. Ketika ada yang tidak sesuai, mamah tidak pernah marah, hanya menangis, dan ternyata hal itu yang membekas di hati Ghaida. Dalam mendidik anak memang sangat dibutuhkan kesabaran, dan karunia sabar itu Allah yang memberikan. Ada pesan yang selalu disampaikan mamah, yaitu tingkat kesabaran itu berbanding lurus dengan tingkat keimanan, dan keimanan bisa dipupuk dengan ilmu dan ibadah,” tuturnya.

Ghaitsa, putri keempat Aa Gym dan Teh Ninih, juga mengingat pesan yang sering disampaikan Teh Ninih untuk selalu dekat dengan al-Quran. “Satu hal yang Icha (panggilan akrab Ghaitsa) ingat adalah yang paling membuat mamah bahagia ialah Al-Quran. Ketika sedih, al-Quran menjadi penghibur dan syafaat. Kami (anak-anak teh ninih) ingin ikuti dari mamah adalah bagaimana caranya menjadi seorang ibu yang anaknya tidak pernah menyesal terlahir dari rahim seorang ibu, karena dengan tidak menyesalnya, dengan sayangnya anak kepada orang tua, semoga jadi jalan mereka berusaha menjadi anak yang saleh,” papar Ghaitsa.

Salah satu takdir terindah dari Allah yang dirasakan oleh Ghaida dan Ghaitsa adalah mempunyai dua ibu, yaitu Teh Ninih dan Teh Rini. walaupun tidak dilahirkan langsung dari rahim Teh Rini, tapi ketulusan dan kasih sayang yang diberikan, membuat mereka merasa sangat bersyukur.

“Konsep keluarga adalah saling mengingatkan dalam kebaikan, saling menguatkan dalam ketaatan. dari Mamah belajar sabar, dan dari Bunda Rini dengan kasih sayang dan ketulusannya, sampai kepada kami, dan juga perhatian yang detail,” ungkap Ghaida.
(Siti Fatimah)