Kemah bahasa, ajang ‘EXPLORE’ kemampuan bahasa asing

ADZKIA – Ada yang berbeda dari kegiatan Siswa kelas X dan kelas XI di SMA Adzkia Daarut Tauhiid. Jika biasanya siswa kelas ‘junior’ di sekolah lain diliburkan saat kakak kelas mereka mengikuti Ujian Nasional, maka siswa dan siswi SMA Adzkia memilih untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam berbahasa asing.

Di moment UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) yang dilaksanakan Senin hingga Kamis (9-12/4) ini, SMA Adzkia menggelar kegiatan Kemah Bahasa (Language Camp) di kawasan Desa Tonjong, Bogor. Ajang eksplorasi kemampuan berbahasa asing (Inggris dan Arab) ini tentunya disambut antusias dan tidak disia-siakan siswa kelas X dan XI SMA Adzkia.

“Di kegiatan ini mereka bisa meningkatkan kemampuan bahasa asing di bidang speaking. Dengan suasana yang santai dan fun, harapannya keinginan siswa mempelajari budaya asing lewat bahasa akan lebih meningkat. Program ini juga kita tujukan untuk mewujudkan Adzkia berstandar Internasional,” ujar Penanggung Jawab Program Pengembangan Bahasa SMA Adzkia, Ustaz Asep Robi Anggana, Senin (9/4).

Menurut pria yang akrab disapa Ustaz Robi tersebut, dengan adanya Kemah Bahasa ini, Sekolah dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan untuk siswa. Terlebih, program ini dituturkan Ustaz Robi sesuai dengan Hadist yang berbunyi, “barang siapa mempelajari bahasa suatu bangsa, maka ia akan selamat dari tipu daya mereka”. Hal ini tentu selaras dengan tujuan tim program Pengembangan Bahasa SMA Adzkia untuk dapat meningkatkan kemampuan berbahasa siswa.

“Ada banyak sekali kegiatan yang dilakukan siswa selama empat hari mengikuti Kemah Bahasa ini, diantaranya, diskusi, daily conversation, dan games bahasa asing. Di akhir acara nanti, kegiatan akan ditutup dengan penampilan seni bertema bahasa, seperti story telling, speech, quiz, drama, nyanyi, dan sebagainya,” jelas Ustaz Robi.

Pria yang juga mendapatkan predikat Ustaz of The Month SMA Adzkia dengan kategori Ustaz Paling Bersahabat ini menambahkan, di moment ini juga nanti akan ada pemilihan Miss dan Mr English, untuk program Bahasa Inggris serta Malik dan Malika untuk program Bahasa Arab. “Kita akan menilai siswa berdasarkan kemampuan, keaktifan, dan tanggung jawab mereka terhadap program bahasa ini, untuk bisa mendapatkan predikat bergengsi tersebut,” pungkasnya. (HumAdz / AIS)