Ketika Warna Gigi Tak Cemerlang

Gigi manusia berbeda antara satu dengan yang lainnya. Baik bentuk, ukuran, jumlah maupun warnanya. Beragamnya hal tersebut tidak menjadi masalah sepanjang fungsi gigi sebagai bagian dari sistem pencernaan berjalan optimal.

Nah, terkait warna pada gigi (tooth discolorization), yakni gigi terlihat tidak seputih atau secemerlang seperti yang diharapkan, dipengaruhi berbagai faktor, di antaranya: 

Pertama, faktor kimiawi. Pemberian antibiotik pada saat kehamilan dapat menyebabkan pewarnaan pada saat pertumbuhan gigi anak, baik gigi susu maupun gigi tetapnya. Juga pemberian antibiotik yang tidak dianjurkan pada usia balita dapat menimbulkan pewarnaan yang khas pada gigi.

Kedua, infeksi. Adanya keadaan demam yang tinggi pada saat pertumbuhan dan perkembangan gigi. Penyakit portfiria-pigmentasi (pigmen-zat warna) berlebihan pada tubuh juga dapat menjadi salah satu penyebab pewarnaan gigi.

Ketiga, kebiasaan buruk. Perokok berat dapat memunculkan noda atau bercak kecokelatan pada gigi.

Keempat, makanan atau minuman. Teh yang mengandung zat tannin menimbulkan pewarnaan yang berwarna kecokelatan pada gigi. Kopi yang diminum secara rutin dan zat-zat pewarna pada makanan dan minuman yang ada, secara tidak langsung juga dapat menyebabkan warna gigi kurang baik.

Kelima, trauma. Benturan keras pada gigi akibat terjatuh, terpukul, atau pun hal-hal lainnya yang mempengaruhi sirkulasi dan suplai darah pada gigi dapat menyebabkan perubahan warna. Faktor usia juga berpengaruh pada perubahan warna pada gigi.

Pencegahan pewarnaan pada gigi yang dapat dilakukan di antaranya:

  1. Perhatikan dan pastikan etiologi atau penyebab dari perubahan warna pada gigi yang terjadi. Dapat dilakukan dengan berkonsultasi dengan dokter gigi untuk kepastian yang tepat. Jangan ragu atau malu untuk menjelaskan dan mendapatkan keterangan tentang pewarnaan gigi.
  2. Hindari hal-hal yang dapat menyebabkan pewarnaan gigi. Zat pewarna pada makanan, zat tannin pada teh, dan tidak dirawatnya gigi yang terkena trauma sebisa mungkin dihindari. Apabila tidak memungkinkan, setidaknya dikurangi kuantitasnya. Penatalaksanaan yang tepat dari pewarnaan gigi sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter gigi atau dokter gigi spesialis, agar tepat dan baik hasilnya.

Perubahan warna gigi dalam kualitas yang besar dapat mempengaruhi faktor psikologis. Oleh karenanya, jangan menganggap remeh perubahan warna gigi. Berkonsultasilah dengan dokter gigi atau dokter gigi spesialis secepatnya. (daaruttauhiid)