Ketua Yayasan DT: Meski WFH Harus Tetap Bekerja dengan Bahagia

Meski sebagian lembaga sudah kembali bekerja seperti biasanya, dan menggunakan sistem sift, namun Pondok Pesantren Daarut Tauhiid (DT) masih belum optimal seperti sediakala. Walau masih ada santri karya yang Work From Home (WFH), Ketua Yayasan DT Gatot Kunta Kumara mengatakan harus tetap melaksanakan tugas kantor dengan penuh kebahagiaan.

Dalam siarannya di MQTV dengan tajuk Beranda Inspirasi, Gatot menyebutkan, kerja dengan bahagia adalah salah satu tujuan yang mesti diraih oleh siapa pun. Bekerja di rumah atau WFH, katanya tidak mesti harus menjadi beban. Kenyamanan di kantor tempat bekerja yang membuat nyaman, harus dibangun selama bekerja di rumah.

“Bekerja dengan bahagia, itu adalah salah satu hal yang harus diraih oleh santri karya atau karyawan yang lain di luar DT. Kita sudah membangun kenyamanan  di kantor dengan suasana yang baik sehingga kita bisa bekerja dengan maksimal. Hal itu harus diimplementasikan dalam suasana bekerja di rumah,” katanya, Selasa (21/7).

Gatot menjelaskan bekerja dengan bahagia harus mampu mendefinisikan kebahagiaan itu sendiri. Beliau menuebut bahwa kebahagiaan tidak bisa diukur dari gelar yang berjejer, dari pengikut yang banyak atau harta yang melimpah. Kebahagiaan sesungguhnya hadir dalam hati yang diberikan oleh Allah SWT.

“Kita sering dengar dan lihat bahwa yang memiliki gelar, harta atau yang lainnya seperti berbahagia, apakah betul ? belum tentu. Bekerja dengan bahagia harus dimulai dari hati. Hati yang tulus dalam menjalani sebuah pekerjaan karena Allah SWT akan sangat rileks dalam menjalani suatu profesi, maka yang masih bekerja di rumah pun harus lebih dekat dengan Allah, memohon kepada-Nya supaya dilimpahkan kebahagiaan dalam berikhtiar tersebut,” ujarnya.

Gatot juga mengatakan, bekerja dengan bahagia dan dilakukan di rumah, bukan hanya melahirkan keberkahan dalam proses ikhtiar. Namun juga akan dipermudah dalam membangun kehangatan dalam berkeluarga.

“Banyak hikmahnya, salah satunya kita bisa lebih dekat dan mengontrol langsung perkembangan anak. Ini adalah sesuatu yang jarang dilakukan, bekerja di rumah dengan dorongan orang tercinta akan sangat membangun kebahagiaan yang membuat kita semakin fokus dalam proses ikhtiar,” pungkasnya. (Elga)