Melibatkan Allah dalam Berbisnis

Seorang pengusaha harus punya tujuan yang jelas saat memulai bisnisnya. Tujuan bisnis sangatlah penting bagi kelangsungan bisnis itu sendiri. Semakin kuat tujuan tersebut, maka semakin mempengaruhi jalannya bisnis.

Bila berbisnis hanya bertujuan meraih keuntungan dunia, tentu keuntungan dunia dan kelelahan saja yang didapat. Sangat berbeda bila tujuan bisnis juga memperoleh keuntungan akhirat, maka bukan hanya keuntungan dunia didapatkan melainkan juga keberkahan karena bernilai ibadah.

Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Gatot Kunta Kumara selaku pengarah program acara Bincang Bisnis di MQTV mengungkapkan, tujuan bisnis akan sangat menentukan terutama saat situasi pandemi saat ini. Niat benar dan yakin akan pertolongan Allah SWT akan sangat menentukan keberlangsungan suatu bisnis. Hal ini sesuai Firman Allah SWT:

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

Artinya: “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang yang berbuat baik.” (QS. al-Ankabut [29]: 69).

Belajar dari Kisah Pendiri RM Ampera
Rumah Makan (RM) Ampera yang terletak di Jalan Pajajaran telah menjalin kerja sama dengan DT Peduli dalam mengelola aset wakaf produktif DT. Ampera telah berdiri selama 63 tahun, dan saat ini telah dilanjutkan usahanya oleh generasi ketiga. Salah satu owner RM Ampera di Jalan Pajajaran merupakan alumnus santri karya DT.

Sigit adalah menantu dari pendiri RM Ampera. Latar belakang keluarganya bukan pengusaha, sehingga membuatnya pernah merasa stres saat memulai meneruskan bisnis ayah mertuanya. Hal ini dikarenakan kurang memahami seluk beluk dunia bisnis.

Tapi Sigit selaku penerus teringat nasihat pendiri Ampera, bahwa segala sesuatu berasal dari niat. Niat awal pendiri Ampera adalah menolong orang lemah, membantu kaum dhuafa karena Allah SWT.

Pada mulanya pendiri Ampera harus berjualan teh di kawasan Terminal Kebon Kalapa, hingga akhirnya membuka warung nasi sederhana bertenda biru dengan julukan ‘Rumah Makan Nasi 2 Tak’. Sebutan ‘2 Tak’ berasal dari harga satu porsi nasi beserta lauknya senilai dengan harga bensin motor ‘2 tak’.

Berawal dari Niat Membalas Utang
Sigit tidak merasa berutang budi pada DT sebagai almamaternya, pun Aa Gym sebagai gurunya. Namun ia merasa telah berutang iman pada keduanya. Berkhidmat pada guru tidak selalu harus berada di dekatnya. Membalas utang iman tidak harus berkhidmat secara langsung di pesantren yang telah membesarkannya.

Alasan itulah yang membuat Sigit memutuskan untuk mengundurkan dari lembaga pelatihan DT, tempatnya berkhidmat sebagai santri karya. Ia memilih fokus meneruskan bisnis mertuanya hingga kini.

Berbekal ilmu tauhid dari DT, akhirnya ia bisa menjalankan bisnisnya. Ampera memiliki yel-yel SIAP 1 yang merupakan singkatan dari Selalu Ingin Allah Puas, dan SIAP 2 yakni Sabar, Ikhlas, Amanah, dan Peduli.

Dalam acara Bincang Bisnis tersebut, Gatot Kunta Kumara menyimpulkan bahwa dalam usaha kita harus memiliki dua tujuan. Yaitu tujuan untuk dunia dan tujuan untuk akhirat. Tujuan akhirat harus kita dahulukan, contoh menyediakan makanan dengan harga murah tapi berkualitas, niat membantu orang lain. Maka dengan otomatis tujuan dunia pun akan tercapai, yakni Allah SWT memberikan omset dan keberkahan. (Ana)