Membantu Orang Lain

Selama ini, kita kerap memandang kesuksesan sebagai buah dari keberhasilan kita sendiri. Padahal, sebenarnya orang yang paling sukses adalah orang yang mampu membuat orang lain turut sukses. Seperti tertera pada sebuah hadis yang menyatakan, sebaik-baik di antara manusia adalah orang yang paling membawa manfaat bagi manusia lainnya.

Sehingga, ketika kita mempunyai kesempatan, baik itu dari sisi ilmu atau rezeki, cobalah berupaya semaksimal mungkin membantu orang lain. Kita bisa mulai dari keluarga, tetangga, atau teman-teman. Tidak sekadar membantu, tetapi membuat mereka mampu mandiri dan sukses.

Untuk itu, kita harus mulai berlatih. Lebih peka terhadap lingkungan di sekeliling kita. Jangan sampai kita tenang, nyaman sendiri, sementara orang-orang di sekitar kita membutuhkan uluran tangan.

Hal yang harus kita sadari, rezeki yang dikeluarkan untuk membantu orang lain, bisa jadi itulah rezeki kita sesungguhnya. Tujuan kita membantu orang lain pun harus berorientasi kebaikan bagi semua pihak. Jangan sampai niat kita menolong orang lain berbuah kesombongan.

Sedangkan orang yang dibantu pun tak jarang merasa gengsi. Malu dengan keadaannya, karena ia sangat menjaga harga dirinya. Tidak mau menjadi beban orang lain. Nah, kita harus menghargai hal itu. Tentu, kita pun tidak lantas mengurungkan niat membantunya. Tetap tawarkan bantuan dengan cara yang paling baik.

Andai setiap kita gigih berupaya saling membantu, tentu masing-masing kita akan semakin gigih berjuang, kian produktif agar bisa membantu semakin banyak orang. Saat itulah sesungguhnya kesuksesan kita, dan kesuksesan bersama. Tidak ada yang saling menggantungkan, semuanya mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Pertolongan yang diberikan tidak membuat orang yang menerimanya malas, tetapi justru membuatnya dapat berdaya. Hal itu akhirnya dapat membantu orang lain. Mudah-mudahan Allah senaniasa memampukan kita untuk gemar membantu orang lain. Amiin. (KH. Abdullah Gymnastiar)