Menyiapkan Para Pemimpin

Perlu kita ketahui, Rasulullah adalah sosok yang pemimpin yang patut dicontoh. Meski kita sudah terpisah 1.400 tahun lamanya, kita masih merasakan karakter kepemimpinannya. Sehingga kita semuanya menjadi pengikut dan umatnya.

Kita sering mendengar yang namanya jabatan dan kepemimpinan. Kita harus mampu membedakan apa itu jabatan atau memimpin, dan apa itu kepemimpinan. Ini adalah dua hal yang berbeda. Kita pun juga harus pahami, bahwa segala sesuatu yang namanya jabatan itu pemberian Allah SWT.

قُلِ ٱللَّهُمَّ مَٰلِكَ ٱلْمُلْكِ تُؤْتِى ٱلْمُلْكَ مَن تَشَآءُ وَتَنزِعُ ٱلْمُلْكَ مِمَّن تَشَآءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَآءُ ۖ بِيَدِكَ ٱلْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Artinya: “Katakanlah, ‘Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.'” (QS. Ali Imran [3]: 26).

Setelah memahami jabatan itu Allah yang membagikan, kita juga harus paham kemampuan memimpin itu belum tentu dimiliki setiap orang. Tidak setiap pemimpin itu bisa memimpin. Betapa banyak karena jabatannya, tidak bisa mengendalikan dirinya. Jabatan yang ia punya malah membuatnya tidak taat kepada Allah. Sibuk dengan pujian dan pengakuan bahwa ia memiliki jabatan.

Rumusnya perlu kita ketahui, bahwa pemimpin harus memiliki jiwa memimpin dengan baik dan benar. Jika itu sudah ada, maka pengikut atau bawahan akan mengikuti. Jangan sampai pemimpin tidak memiliki jiwa memimpin dengan baik dan benar. Jika itu terjadi, maka pengikut atau bawahan tidak akan mengikuti dan bingung harus berbuat apa.

عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ الْإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِي مَالِ سَيِّدِهِ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

Artinya: “Dari Ibn Umar ra, sesungguhnya Rasulullah saw berkata, ‘Kalian adalah pemimpin, yang akan dimintai pertanggungjawaban. Penguasa adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Suami adalah pemimpin keluarganya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin di rumah suaminya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Pelayan adalah pemimpin dalam mengelola harta tuannya, dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Oleh karena itu kalian sebagai pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.'”

Dalam hal seseorang memiliki jabatan, kepimpinan merupakan karakter seseorang yang patut dimiliki. Bawahan merasa dibimbing dan diarahkan dengan baik. Kalu kita lihat dari hadis tersebut, kata ra’in itu seperti pengembala. Pengembala itu mampu mengarahkan gembalaannya ke arah yang dituju. Pengembala itu akan mengatur supaya gembalanya sesuai arah yang ia tuju. Ia pun akan fleksibel. Kadang ia di belakang, kadang ia di samping kiri atau kanan. Itu semua agar gembala bisa mengikutinya.

Kehebatan pemimpin itu ada dalam pikiran dan hatinya, sehingga pengikut atau bawahannya terdorong untuk menuju kepada cita-cita pemimpin. Bukan hanya itu, pemimpin selalu mengajak kepada kebaikan dan mencapai tujuan yang sama. Merasa terjaga, aman, lalu baik kepada pengikut, maka yakinlah bawahannya itu akan merasakan kehadiran pemimpin sebagai kebaikan.

Dalam hal ini, patutlah kita kembali membaca Sirah Nabawiyah dan jadikan Nabi Muhammad sebagai yang kita contoh dalam hal kepemimpinan. Tidak ada sosok yang bisa menggantikannya. Betapa kehadiran Rasulullah tetapa terasa sampai sekarang. Semoga dalam Maulid Nabi ini, kita jadikan momen untuk introspeksi dalam hal kepemimpinan. (KH. Abdullah Gymnastiar)