Penting, Inilah Gambaran Audit Internal di Daarut Tauhiid

Kehadiran audit internal pada suatu organisasi dinilai sangat penting. Audit internal bertujuan mengetahui efektivitas penerapan manajemen mutu atau kebijakan yang sudah diterapkan. Di Yayasan Daarut Tauhiid (DT), audit internal dilakukan secara berkala, yakni pekan ke dua setiap bulannya.

“Untuk audit internal prosedurnya terjadwal dan terstruktur, bukan semacam sidak. Jika kondisi normal, kita sudah siapkan matriks untuk setahun. Memang semenjak pandemi melanda, terpaksa kita lakukan secara daring untuk menghindari kontak langsung dan mematuhi aturan protokol kesehatan. Namun insya Allah kita kembali lakukan secara offline di bulan Oktober ini, mengingat ada beberapa keperluan yang sulit dilakukan secara daring,” ujar Erna Nur Aliah Mardiana, Kepala Bagian Satuan Pengawas Internal (SPI) Yayasan DT, Ahad (18/10).

Erna melanjutkan dalam audit internal ini ada beberapa nilai khas DT yang dapat terealisasikan. Seperti penerapan karakter BAKU, yakni Berani menyampaikan hasil audit apa adanya, Disiplin menjalankan program sesuai jadwal yang telah disosialisasikan, Tangguh dalam menghadapi berbagai karakter auditee, dan Pantang Mengeluh.

“Sesuai Standar Operasional Prosedur, kegiatan audit internal diawali saat tim auditor mendatangi auditee untuk memeriksa dokumen sesuai rencana dan pembagian tugas. Sebagian ada yang memeriksa perihal ke-SDM-an, kepuasan pelanggan, proses bisnis dan poin keuangan baik dokumen softfile maupun hardfile. Setelah selesai akan disampaikan temuan-temuan yang ada serta tenggat waktu berapa lama harus memperbaiki temuan tersebut. Hal ini sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam memperbaiki temuan-temuan tersebut agar sesuai kebijakan dan atau prosedur yang berlaku di Yayasan Daarut Tauhiid,” ujarnya.

Menurut Erna, audit internal bisa mengambil waktu sekitar dua hingga empat jam per hari, tergantung pada banyaknya objek. Untuk jumlah lembaga yang ada sekarang, audit internal bisa berlangsung sampai tiga hari. Pada bulan ini, audit dimulai dari tanggal 12-16 Oktober 2020.

“Dengan kembali bergulirnya audit internal secara offline diharapkan pemeriksaan dokumen dapat lebih maksimal serta bisa lebih cepat dipahami oleh auditee mana saja yang harus segera diclosing dari temuan-temuan yang ada,” jelasnya. (Gian)