Perbuatan Yang Menghapuskan Amal

Sebagian umat Islam kerap kali lalai dan tidak menyadari ada perbuatan-perbuatan yang dapat menggugurkan atau menghilangkan pahala amal seseorang. Banyak orang yang beramal kebaikan, namun banyak pula yang pahala amalannya tersebut terhapus seketika, orang-orang ini biasanya disebut “bangkrut” yaitu didunia banyak amalnya diakhirat jadi ahli neraka.

Ini beberapa hal bisa menghilangkan pahala amal sholeh seseorang:

Pertama, syirik kecil atau riya dapat menghapus atau menghilangkan pahala. Riya artinya memperlihatkan suatu amal ibadah dengan tujuan diperhatikan dan mendapat pujian dari orang lain. Perbuatan ini pasti menghapus amalan yang telah dilakukan karena tujuannya tidak ikhlas karena Allah Ta’ala, ia ingin dipuji oleh orang yang melihat atau mendengarnya.  Allah Ta’ala pernah berfirman dalam sebuah hadits Qudsi:

أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ مَنْ عَمِلَ عَمَلاً أَشْرَكَ فِيهِ مَعِى غَيْرِى تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ

“Aku paling tidak butuh pada sekutu-sekutu, barangsiapa yang beramal sebuah amal kemudian dia menyekutukan-Ku di dalamnya maka Aku tinggalkan dia dan syiriknya.” (HR. Muslim)

Kedua, ujub. Ujub merupakan perilaku mengagumi diri sendiri dan senantiasa membanggakan diri karena merasa memiliki kelebihan tertentu yang tidak dimiliki orang lain. Perbuatan seperti ini jelas tidak baik dan dapat menghapus pahala seseorang. Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam pun pernah mengungkit perihal ujub ini. Nabi berkata:

ثَلاثٌ مُهْلِكَاتٌ: شُحٌّ مُطَاعٌ، وَهَوًى مُتَّبَعٌ، وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بنفْسِهِ

“Tiga perkara yang membinasakan, rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikui dan ujubnya seseorang terhadap dirinya sendiri.” (HR. Thabrani)

Ketiga, sikap sombong. Sombong adalah memandang dirinya berada di atas kebenaran dan merasa lebih di atas orang lain. Orang yang sombong merasa dirinya sempurna dan memandang dirinya berada di atas orang lain. Allah Ta’ala menyampaikan dalam Al-Qur’an:

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ

“Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS. Luqman: 18).

Disamping itu, setiap individu kaum muslimin tentu mengharapkan amal ibadah yang selama ini dilakukan bisa diterima oleh Allah Ta’ala. Namun, terdapat beberapa syarat agar amal ibadah yang kita lakukan diterima, salah satunya apabila hal yang tersebut kita lakukan dengan ikhlas. Karena dengan sifat ikhlas dalam beramal berarti kita mempersembahkan segala amalan kita hanya kepada Allah Ta’ala. tidak ada niat untuk membersembahkan amalan agar mendapat sesuatu dari makhluk. Wallahu a’lam bishowab.

(Shabirin)