Persiapan Muslimah untuk Mencapai Ramadhan yang Optimal

Sebagai seorang muslimah, kebahagiaan pastilah hadir ketika akan menyambut bulan Ramadhan. Ramadhan yang diistimewakan Allah Ta’ala, bulan penuh berkah, penuh ampunan, dan bulan yang mana pahala berlimpah ruah dan doa-doa pun diijabah. Bulan yang di dalamnya terdapat satu malam yang istimewa, yang lebih baik dari seribu bulan yakni malam lailatul qadr.

Menilik berbagai keistimewaan bulan Ramadhan ini, maka pastilah seorang muslimah akan berusaha mengejar semua kemuliaan tersebut dalam kesungguhan yang berbalut taat pada-Nya. Sebagaimana telah umum kita pahami bersama, “Persiapan yang baik adalah separuh dari kesuksesan.” Seyogyanya seorang muslimah mempersiapkan diri dan keluarganya untuk memasuki bulan yang mulia ini dengan sebaik-baik persiapan. Karena memasuki bulan Ramadhan ibarat memasuki bulan yang penuh dengan perlombaan dalam ketaatan, dalam beramal shalih, dan juga dalam meningkatkan keimanan pada Allah Ta’ala. Lantas apa saja persiapan terbaik bagi seorang muslimah? 

Persiapan Keilmuan

Mempelajari berbagai ilmu terkait berbagai ibadah di bulan Ramadhan. Karena bukankah Imam Al Bukhari telah menyampaikan bahwa “Al Ilmu Qablal Qaul wal Amal” atau Ilmu itu sebelum perkataan dan perbuatan? Ilmu apa saja? Tentunya terkait berbagai keutamaan di bulan Ramadhan, pemahaman akan fikih ibadah di bulan Ramadhan, dan juga tentunya bagi muslimah adalah hal-hal apa saja yang akan mempengaruhi ibadah kita terkait dengan kekhasan muslimah yang mendapat haid, hamil, nifas, atau sedang menyusui. Berbagai persiapan keilmuan ini akan membantu kita untuk lebih ajeg dan maksimal dalam menjalani bulan Ramadhan.

Persiapan Ruhiyah

Iman yang kokoh akan menjadi salah satu modal utama yang akan sangat membantu kita beribadah dengan maksimal di bulan Ramadhan. Maka penting untuk mulai melatih diri mengokohkan iman sejak sebelum bulan Ramadan. Mengokohkan iman diantaranya dapat diikhtiarkan dengan cara membiasakan diri berpuasa, shalat sunnah, dan meningkatkan amal-amal shalih lainnya di bulan Rajab dan Sya’ban.  Selain itu perbanyak pula istighfar dan tilawah, sembari memohon pada Allah agar disampaikan pada bulan Ramadhan dengan sebaik-baik kondisi iman. 

Persiapan Fisik

Aspek yang tak kalah penting dalam menjalani ibadah puasa dan berbagai ibadah lainnya di bulan Ramadan adalah kesiapan fisik yang prima. Karena puasa adalah ibadah fisik, maka kesehatannya perlu kita jaga agar siap di bulan Ramadan ini. Mulailah dengan memperhatikan makanan yang halal dan juga thoyyib (baik). Tak cukup hanya halal saja, tapi juga harus thoyyib untuk tubuh kita. Bila hanya memperhatikan kehalalan, maka bisa jadi kita tetap dzalim pada tubuh karena memberi asupan makanan yang tidak thoyyib untuk tubuh, dan berakhir pada kemudaratan.

Padahal fisik ini adalah karunia Allah yang Ia beri agar kita memanfaatkannya untuk dapat beribadah padaNya dengan maksimal. Maka persiapkan juga fisik dengan berolahraga sesuai kebutuhan tubuh serta membiasakan tubuh untuk hanya melihat, mendengar, dan berbuat hal-hal yang Allah sukai. 

Persiapan Manajemen Amal Shalih 

Bagi seorang muslimah, terlebih yang sudah berkeluarga, pastilah yang dipersiapkan bukan hanya diri pribadinya namun juga keluarganya. Disini, sangat dibutuhkan manajemen amal agar ibadah mahdhah berjalan dengan baik, dan ibadah social terhadap keluarga (menyiapkan makanan, pengelolaan rumah, dll) juga tercapai dengan optimal. Maka persiapkan diri untuk bisa mengatur waktu serta energi dengan sebaik-baiknya agar amal shalih yang kita rencanakan terlaksana. 

Persiapan Harta

Ramadhan adalah bulan sedekah dan juga bulan untuk menguatkan empati diri kepada saudara-saudara kita yang kurang mampu. Dan tentunya kita sangat ingin mencontoh Rasulullah SAW yang beramal ekstra juga dengan hartanya di bulan Ramadan ini. Maka selain penting untuk menjaga kehalalan harta yang kita peroleh, wajib bagi kita untuk mempersiapkan dan merencanakan pengeluaran di bulan Ramadan seperti untuk membayar zakat fitrah, bersedekah sebanyak-banyaknya, serta belanja keluarga yang juga harus diniatkan sebagai bagian dari amal shalih kita terhadap keluarga tercinta.

Karena sebagaimana kita tahu, dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda, “Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak dari tempat hisabnya pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai empat hal: (1) umurnya, untuk apakah ia habiskan, (2) jasadnya, untuk apakah ia gunakan, (3) ilmunya, apakah telah ia amalkan, (4) hartanya, dari mana ia peroleh dan dalam hal apa ia belanjakan” (HR Ibnu Hibban dan At-Tirmidzi). 

5 hal ini, hanyalah sedikit dari sekian banyak persiapan yang dapat kita lakukan untuk menyambut tamu agung yakni bulan Ramadan yang mulia ini. Semoga Allah mudahkan kita untuk dapat menyambut Ramadan dengan penuh keimanan dan kegembiraan, sehingga kita dapat menjemput berbagai keutamaan di bulan mulia ini dan menjadikan  Ramadan terbaik kita dalam meraih derajat taqwa. (Thasya Sugito)