Puasa Jangan Hanya Menahan Lapar dan Haus Saja

Allah Ta’ala telah menghadiahkan bulan Ramadhan kepada kita karena kasih sayang-Nya. Tidak ada sosok yang paling menginginkan kita bahagia, selamat, dan mulia selain Allah Ta’ala. Dan Allah sediakan jalan kita menuju ke sana dengan melalui perintah-perintah yang telah Ia berikan kepada kita. Setiap perintah Allah sudah pasti akan memberikan kebahagiaan dan keselamatan bagi hambanya baik di dunia maupun di akhirat. Begitu pun hal yang dilarang oleh Allah, karena pada hal yang dilarang oleh Allah itulah terdapat kesengsaraan, kehinaan, dan kebinasaan.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (QS. Al Baqarah: 183).

Inti dalam bulan Ramadhan adalah bagaimana kita melihat sejauh mans kita taat, patuh, pasrah kepada Allah Ta’ala. Kemudian mengapa bulan Ramadhan harus shaum? Karena intinya dengan berpuasa adalah bentuk pengendalian diri, menahan diri untuk tidak makan dan minum mulai dari matahari hendak terbit sampai matahari terbenam.

Tetapi tidak hanya menahan makan dan minum saja, yang paling penting dari shaum di bulan Ramadhan adalah bagaimana kita mampu menahan hawa nafsu dan godaan lainnya yang akan membatalkan shaum dan bernilai dosa dihadapan Allah Ta’ala. Banyak orang bisa sukses dalam hidupnya salah satunya adalah karena ia mampu menahan dirinya atau mampu mengendalikan dirinya. Dan kita lihat juga ada orang-orang yang hancur, sengsara, hina adalah karena dia tidak mampu untuk mengendalikan dirinya sendiri.

Contohnya seorang pezina, dia mengikuti hawa nafsu atau syahwatnya karena kenikmatan yang bersifat sementara. Tetapi di mata agama itu adalah perbuatan yang hina, sangat tidak sebanding antara kenikmatannya yang sementara dengan status perbuatannya dan akibat dari perbuatannya tersebut. Ini bukti bahwa orang yang tidak bisa menahan dirinya maka akan mendapatkan sebuah kehancuran, kehinaan yang tidak hanya didapatkan di dunia saja tetapi di akhirat pun akan didapatkannya juga. Maka semakin kita bisa mengendalikan nafsu syahwat, maka akan semakin selamat juga kita di dunia dan di akhirat.

Bulan Ramadhan, selain sebagai bulan yang spesial suasananya dan ganjaran ibadahnya yang berlipat ganda, adalah sebagai sarana kita untuk melatih diri dan mengendalikan diri kita, mulai dari mata, telinga, mulut, tangan, kaki, dan bagian lainnya untuk tidak melakukan perbuatan dosa dan maksiat yang mengantarkan kita kepada kehinaan. Perbanyaklah dan maksimalkan diri kita selama bulan Ramadhan untuk melakukan dan melangkah kepada hal-hal yang membuat kita semakin dekat dengan Allah Ta’ala.

Oleh karena itu baiknya kita membuat program khusus aktivitas kita di bulan Ramadhan agar kegiatan dan ibadah kita di bulan Ramadhan bisa teratur agar kita tidak melakukan hal-hal yang merugikan kita kelak. Karena belum tentu kita bisa tuntas menyelesaikan ibadah kita di bulan Ramadhan kali ini, juga belum tentu kita bisa bertemu kembali dengan Ramadhan di tahun berikutnya.