Saatnya Lebih Unggul

Pernahkah mendengar frasa “benih unggul”, “jagung unggul”, atau “beras unggul”? Ketiga nama produk pertanian ini sudah tak asing lagi di telinga kita karena ketiga nama ini memiliki kualitas yang pantas diunggulkan. Karenanya, harganya pun jauh berbeda dari benih, jagung, atau beras biasanya.

Untuk mendapatkan benih yang unggul, pastinya ada tahapan atau proses yang harus dijalani. Begitu pun dengan manusia atau sebuah lembaga. Untuk menjadi manusia atau lembaga yang unggul, diperlukan tahapan yang tak mudah dan waktu yang tak sebentar.

Pribadi Unggul

Untuk menjadi lembaga atau komunitas yang unggul, pastinya organisasi tersebut diisi oleh manusia-manusia unggul. KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), dalam bukunya yang berjudul “Lima Kunci Menjadi Pribadi Unggul” mengungkapkan, manusia yang memiliki keunggulan dalam bidang tertentu cenderung memiliki daya tahan lebih baik dalam menjalani kehidupan dunia ini. Apalagi, jika didasari keunggulan dalam urusan keimanan, tentu akan semakin lapang pula jalannya meraih keselamatan di akhirat.

Berikut adalah kunci untuk menjadi pribadi unggul yang dipaparkan Aa Gym. Pertama, Percepatan Diri. meski waktu yang dimiliki setiap orang sama, yakni 24 jam, tetapi setiap orang akan memanfaatkan waktu tersebut dengan berbeda. Orang yang unggul, waktunya akan diisi dengan sesuatu yang membuat kemampuan melompat.

Kedua, lingkungan yang kondusif. Lingkungan yang baik akan membantu upaya seseorang untuk melakukan percepatan atau berubah ke arah yang lebih baik. Karenanya, jika ingin memiliki pribadi yang unggul, tangguh, dan prestatif, pastikan untuk tidak salah dalam memilih pergaulan. Sebab salah dalam memilih pergaulan dan lingkungan, salah dalam memilih sistem, berarti telah salah dalam memilih kesuksesan. Ingatlah pepatah “Bergaul dengan tukang minyak wangi akan kebawa wangi, bergaul dengan pandai besi akan kebawa bau bakaran”.

Ketiga, bersaing positif. Bersaing secara positif akan sangat membantu seseorang untuk terus maju karena jika tidak ada semangat itu, maka bisa jadi seseorang tidak akan kuat bahkan kalah dalam menghadapi persaingan kehidupan ini. Dalam setiap kesempatan dan lingkungan, kita harus memiliki naluri berdaya saing positif. Kalau tidak, pasti kita akan berat menghadapi hidup ini.

Keempat, sinergi. Jika ingin menjadi unggul, nikmati hidup berjamaah, karena seorang yang pintar jika bertemu orang yang pintar akan bertambah pintar. Untuk itu berjamaahlah, tapi berjamaah yang positif, karena berjamaah itu ada kalanya saling melemahkan dan saling melumpuhkan. Maka, lakukanlah branch marking (studi banding) ke institusi lain sebagai perbandingan, dan ini sangat penting agar pemikiran kita terus berkembang. Jangan pernah meremehkan orang lain. Setiap bertemu orang harus jadi sarana perubahan dan penambahan wawasan kita.

Kunci menjadi pribadi unggul yang kelima menurut Aa Gym adalah berhati bersih. Hati yang bersih akan membuat hidup bahagia. Mengapa? Karena tidak akan ada waktu untuk buruk sangka, tidak terpikir untuk curang, tidak punya kesempatan untuk iri dengki dan sombong. Sedangkan berbagai penyakit hati ini adalah penyebab dari keresahan hidup kita.

Unggul dalam Kebaikan

Tahun 2019 ini juga dikenal dengan tahun politik, tahun persaingan, dan sebagainya. Namun, rasanya akan lebih tepat jika tahun ini disebut sebagai tahunnya berlomba-lomba dalam kebaikan. “Rasa” nya pasti akan berbeda karena persaingan identik dengan saling sikut, saling menjatuhkan, saling mengejek, dan saling menghina.

Berbeda dengan saling berlomba atau berkompetisi, terutama dalam kebaikan. Setiap orang atau setiap kelompok akan terus mempersembahkan, menampilkan, memberikan, atau melakukan hal-hal terbaiknya. Misalnya mengorbankan harta, waktu, dan tenaganya di jalan kebaikan.

Dalam Islam, Allah SWT memerintahkan hambanya untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Artinya, ketika ada seseorang yang berbuat baik, maka kita harus berbuat lebih baik. Ketika ada seseorang yang sedekah seribu, maka kita harus sedekah lebih banyak lagi.

Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Dimana  saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 148)  (Astri Rahmayanti)

 Oleh : Astri Rahmayanti, sumber foto : google.com