Gelar Maulid, SD DT Kenalkan Keteladan Nabi

Sejarah kelahiran Nabi Muhammad saw yang jatuh pada bulan Maulid dalam kalender hijriah, sering diabadikan dalam gelaran acara Maulid Nabi. Acara maulid tersebut juga diperingati oleh Santri SD Daarut Tauhiid (DT), di Eco Pesantren, Jalan Cigugur Girang No.33, Kampung Pangsor, Desa Cigugur Girang, Kecamatan Parongpong, Bandung Barat.

Kegiatan Maulid Nabi yang melibatkan 80 siswa itu, mengambil Tema ‘Rasulullah Idolaku’. Tujuannya, agar para siswa hanya mengidolakan Rasulullah Muhammad saw sebagai Nabi terakhir yang memiliki sifat-sifat mulia, baik di hadapan Allah maupun di hadapan manusia.

Mina, Ketua Pelaksana Acara Maulid Nabi saw, sekaligus Guru SD DT mengatakan, Acara Maulid Nabi sengaja digelar untuk mengenalkan sosok Rasulullah sebagai idola yang harus diikuti oleh anak-anak, sehingga dapat menumbuhkan kecintaan pada nabinya sejak dini.

“Alhamdulillah, hari ini SD Daarut Tauhiid sedang memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw. Di dalam kegiatan ini, kami memanamkan dalam diri para siswa untuk mengidolakan Rasulullah saw sebagai satu-satunya idola. Melalui dongeng sejarah perjuangan Rasulullah, dan mengenalkan Rasulullah sebagai syuri tauladan, atau perbuatan baik yang mesti ditiru,” jelasnya pada Selasa (26/11).

Acara Maulid Nabi saw di SD DT, turut menampilakan beberapa perlombaan bagi siswanya. Seperti lomba tahfiz, lomba da’i cilik, lomba kaligrafi, dan lomba asmaul husna. Khusus untuk lomba asmaul husna, akan menjadi icon, sehingga ketika mengingat nama-nama Allah, maka akan mengingat keteladanan Rasul-Nya.

Mina berharap, dengan adanya acara Maulid Nabi saw, para siswa dapat lebih semangat lagi dalam belajar, karaena salah satu sifat Nabi saw ialah tidak pernah mengeluh dengan tugas yang diberikan oleh Allah.

“Para siswa juga harus lebih mampu mengaplikasikan lima pantangan DT. Yaitu pantang sia-sia, pantang mengeluh, pantang kotor hati, pantang menjadi beban, dan pantang berkhianat. Kelima pantangan ini pun, dijalankan oleh Rasulullah,” paparnya. (Sukmara Galih)