Segarnya Puasa

Puasa adalah proses untuk melatih diri dalam mengekang hawa nafsu, sehingga kita dapat lebih terjaga dari perbuatan dosa yang sia-sia. Tidak terkecuali pada saat puasa pun kita harus dapat mengekang perilaku yang tidak sehat, yang biasa muncul pada saat berpuasa.

Perilaku ini kadang dilakukan tanpa sadar dan menjadi kebiasaan selama berpuasa. Misalnya makan berlebih saat berbuka, kurangnya konsumsi buah-buahan dan sayuran, sampai aktifitas yang menurun. Akibatnya, tanpa disadari berat badan terus melaju dan kondisi tubuh jadi kurang fit.

Tubuh merupakan satu kesatuan yang sangat sempurna diciptakan Sang Khalik. Untuk itu kita harus menjaganya agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Rongga mulut adalah bagian dari tubuh yang sangat penting perannya, karena di sanalah pintu pertama masuknya makanan yang akan dicerna tubuh kita agar dapat terus beraktifitas dan melangsungkan hidup dengan baik. Kesehatan rongga mulut dapat dikatakan sebagai sebuah miniatur kesehatan seluruh bagian tubuh. Dan pada saat berpuasa pun kesehatan rongga mulut jangan sampai terlewatkan untuk dijaga.

Ada satu masalah yang sering kali ditemui saat berpuasa yaitu ‘bau mulut’. Hal ini dapat terjadi karena berkurangnya air liur sehingga timbul nafas yang kurang sedap. Sebenarnya penyebab bau mulut, 90% berasal dari dalam rongga mulut karena di dalamnya terdiri dari sejumlah gigi geligi, lidah dan mukosa mulut lainya. Sehingga  apabila kita tidak menjaganya, maka akan terjadi kelainan yang dapat menimbulkan bau mulut.

‘Bau’ ini timbul karena senyawa sulfur yang diproduksi oleh bakteri anaerob yang banyak berdiam pada gigi atau mukosa mulut dengan kondisi tertentu, seperti gigi geligi yang berlubang, sisa-sisa akar, karang gigi, peradangan gusi, nanah pada gusi atau mukosa mulut lainnya.

Penyebab lainnya juga karena tambalan yang sudah rusak dan tidak diperbaiki, berkurangnya air liur karena penyakit tertentu (misalnya diabetes mellitus) yang dapat mengurangi pasokan oksigen ke dalam mulut dan dapat menyebabkan perkembangbiakan kuman anaerob menjadi lebih banyak. Kondisi ini dapat menjadi bom waktu apabila tidak segera dirawat, karena sesungguhnya rongga mulut terhubung dengan bagian lain tubuh kita melalui pembuluh-pembuluh darah dan syaraf. Sehingga bukan merupakan hal yang mengejutkan apabila terdapat hubungan antara penyakit rongga mulut dengan kelainan di organ mata, jantung, hidung, kulit, dan organ lainnya.

Apabila sudah didapati kondisi bau mulut, kita harus curiga bahwa ada suatu kerusakan  atau kondisi yang tidak baik di dalam mulut kita. Kondisi ini akan bertambah buruk ketika berpuasa, dikarenakan air liur yang banyak berkurang.

Komponen-komponen yang terdapat dalam air liur turut menjaga kesehatan rongga mulut dan secara otomatis dapat  mengurangi bau mulut. Untuk itu, hal yang perlu kita perhatikan pada saat berpuasa untuk mengurangi bau mulut antara lain: 

Pertama, menggosok gigi minimal 2 kali sehari, setelah sahur dan sebelum tidur. Kedua, hindari kebiasaan merokok, karena dapat memperburuk kondisi kesehatan mulut dan menyebabkan berkurangnya air liur. Ketiga, banyak minum air putih saat berbuka puasa. Keempat, kumur-kumur setiap berwudhu juga membantu mengurangi bau mulut karena air liur menjadi tidak terlalu pekat dan dapat merangsang jumlahnya.

Kelima, menggosok lidah, karena lidah terdiri dari papila-papila yang dapat menjadi tempat menempelnya makanan, sehingga menjadi rumah yang nyaman untuk bakteri penyebab bau mulut. Keenam, banyak mengonsumsi buah-buahan seperti jeruk, tomat, air kelapa, belimbing, dan lain-lain.

Ketujuh, rajin membersihkan karang gigi. Dan, terakhir, rajin memeriksakan ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali. Insya Allah, upaya ini akan sangat membantu karena dapat mengetahui kerusakan atau kelainan yang terdapat di dalam rongga mulut lebih dini, sebelum berkembang menjadi penyakit yang membutuhkan penanganan yang lebih sulit.

Dengan menjalankan pola hidup sehat dan menjaga apa yang telah Allah SWT amanahkan, insya Allah kita akan tetap mendapatkan kondisi tubuh yang baik. Pun, saat berpuasa. Dan, semoga ibadah puasa kita diterima Allah SWT. Aamiin. (daaruttauhiid)