Semangat Husnul Khatimah Santri PMK Angkatan ke-46

Menjadi husnul khatimah merupakan cita-cita dari semua makhluk ciptaan-Nya. Akhir dari hidup yang sempurna itu, selalu menjadi mimpi yang tertanam dalam benak setiap santri Mukim Program Masa Keemasan (PMK) Daarut Tauhiid (DT), termasuk angkatan ke-46 yang masih dalam masa orientasi. 

Abdul Halim, Kepala Bagian (Kabag) Operasional Daarut Tarbiyah mengungkapkan, hampir semua santri PMK menginginkan kesempurnaan saat ajal menjemput. Bahkan hampir 60 persen santri PMK angkatan ke-46 menangis, hanya karena ingin mempertebal kembali ilmu agama sebelum kematian menjemput. 

“Alhamdulillah, semuanya punya semangat yang kuat dan tinggi untuk kembali merajut ilmu pengetahuan dan ilmu agama. Ketika proses pendaftaran banyak yang menangis karena ingin dibekali ilmu yang cukup atau tauhid oleh pengurus yang ada di DT. Katanya untuk persiapan nanti saat ajal menjemput,” tuturnya, Rabu (8/1). 

Materi yang diberikan saat masa orientasi, kata Halim, merupakan pemantik untuk menggugah sekaligus mengingatkan kembali apa saja yang sudah dipelajari oleh Ayah dan Bunda (santri PMK) di waktu sebelumnya. 

“Nanti ada pengantar masa orientasi. Kemudian masuk pada poin pertama, ada cinta ilmu, kemudian adab menimba ilmu, sampai pada manajemen waktu. Ini semua memang sudah disiapkan sebagai kurikulum minggu pertama, karena untuk tetap menjaga semangat Ayah dan Bunda agar bisa meraih husnul khatimah,” katanya. 

Halim menyebut, ada 41 santri PMK yang ikut di program PMK angkatan ke-46, terdiri dari 31 Akhwat dan 10 Ikhwan. Nantinya, santri lanjut usia (lansia) ini, akan dibekali banyak materi sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan, dari budaya DT sampai  Makrifatullah. 

“Banyak sekali yang merasa bosan dengan aktivitas keseharian mereka di rumah. Itu menjadi alasan mereka juga, kenapa perlu memikirkan akhirat. Nanti akan kita bekali, apa saja yang diperlukan. Kami harap Ayah dan Bunda bisa mengamalkan, apa yang dipelajari di sini, di tempat yang lain,” paparnya. (Elga)