Via Daring, Pesantren DT Bahas Program dengan Kemenag Kota Bandung

Lembaga Pesantren Daarut Tauhiid (DT) berencana menyelenggarakan Program Bimbingan Pranikah dan Pascanikah bagi masyarakat umum. Program ini akan bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bandung.

Untuk itu, pada Kamis (15/10), dilaksanakan koordinasi lanjutan antara kedua lembaga tersebut. Karena masih pandemi, koordinasi dilaksanakan via daring pada pukul 09.00 hingga 11.00 WIB.

Selama koordinasi dilaksanakan, dari DT dihadiri Wakil Kepala Harian, Ketua DKM, dan Kepala Sekretariat Pesantren DT. Sementara itu dari Kemenag Kota Bandung dihadiri para staf KUA, penyuluh keluarga, dan Kepala Seksi Bina Masyarakat Islam beserta staf.

Menurut Dadan Junaedi, Wakil Kepala Harian Pesantren DT, koordinasi ini menghasilkan beberapa keputusan. Untuk Program Bimbingan Pranikah sudah menjadi program baku Kemenag. Program ini tidak memungkinkan untuk dikerjasamakan dengan pihak lain, termasuk Pesantren DT. Ada pun Program Bimbingan Pascanikah memiliki peluang untuk dikerjasamakan.

“Kerja sama yang memungkinkan antara Pesantren Daarut Tauhiid dan Kemenag adalah Program Bimbingan Pascanikah, yaitu Program Bimbingan Keluarga Sakinah. Karena program ini belum dijalankan oleh Kemenag. Bentuk kerja samanya dari Kemenag menyediakan database peserta Bimbingan Pascanikah, sementara Pesantren DT sebagai pelaksana Program Bimbingan Keluarga Sakinah,” ujar Dadan.

Ada pun latar belakang akan diselenggarakannya program ini, tidak terlepas dari data yang dimiliki Pengadilan Agama Kota Bandung. Tercatat sebanyak 2.843 pasangan di Kota Bandung mengajukan perceraian sepanjang Januari-Agustus 2020. Dengan catatan tersebut, Kota Bandung menduduki peringkat tertinggi kelima angka penceraian di Jawa Barat.

“Daarut Tauhiid sebagai lembaga dakwah perlu hadir untuk memberikan pembinaan, khususnya bagi keluarga yang rentan terhadap segala permasalahan rumah tangga,” kata Dadan. (Adam)