Waspada Jebakan Medsos

Rekan-rekan sekalian..

Di era atau zaman yang ramai dengan media sosial ini, kita bisa mengakses dan menyampaikan konten dan berita. Setiap orang mempunyai kesempatan untuk mempromosikan dirinya, dan mampu menyebarkan informasi ke seluruh dunia. Namun, jika menyebarkan informasi yang salah kemudian orang lain mengikuti dan mengamalkannya maka sungguh berdosalah orang yang mengajarkan dan menyebarkan informasi tersebut. Misalkan, seperti ceramah yang disampaikan ini, jika saya menyampaikan hal yang salah dan ikuti oleh orang lain, maka saya akan mendapatkan dosanya.

Kemudian, ketika menggunakan media sosial niatnya haruslah benar dan lurus, jangan hanya sekedar ingin mencari popularitas, agar dikenal banyak followers, dan hanya ingin mencari pendapatan uang dari media. Artinya bukan tidak boleh mencari uang melalui media, akan tetapi orientasinya harus diluruskan terlebih dahulu, agar kita tidak terjebak dengan media sosial yang membuat kita semakin lupa terhadap Allah. Buat apa kita dikenal, banyak followers, dan banyak uang, tapi membuat semakin jauh dari Allah.

Bukankah sangat menyedihkan apabila rasa lelah dan kerja keras kita hanya sekedar untuk uang? Namun sama sekali kita tidak mendapatkan pahala dari rasa lelah itu. Bagaimana nasib kita di akhirat, ternyata rasa lelah tadinya tidak mampu membantu kita untuk memperberat timbangan amal kita di yaumil hisab. Lantas amalan apa yan akan menolong kita?

Bahayanya lagi kalau kita salah niat, membuat kita merasa hebat dan sombong. Pencapaian kita murni karena hasil kerja, tidak ada keterlibatan siapapun dalam kesuksesan kita, bahkan Allah sekali pun. Padahal tidak satu kejadian pun yang terjadi melainkan atas izin Allah Ta’ala. Orang-orang seperti ini punya kecenderungan suatu saat akan menggunakan cara apapun untuk mempertahan dirinya agar tetap eksis, populer, atau terkenal, meskipun dengan cara yang salah. Contohnya konten-konten di media yang tidak mendidik, ngeprank, dan konten yang sia-sia lainnya.

Hadirin, semoga kita terhindar dari sikap diperbudak oleh media, gila konten-konten yang tidak bermanfaat, gila popularitas, dan gila followers. Coba evaluasi diri kita lagi, perbaharui niatnya lagi sehingga menjadi orang-orang yang ikhlas. Wallahu a’lam bishowab.

(KH. Abdullah Gymnastiar)