Menjadi Sad Boy Ketika Gagal Nikah?

[DAARUTTAUHIID.ORG]- Sebagian orang yang sedang berupaya untuk menemukan jodohnya, kerap kali menghadapi sebuah situasi yang disebut dengan gagal menikah. Bahkan hal ini terjadi tidak jarang juga H-1 hari atau ketika segera melangsungkan pernikahan.

Sehingga seseorang menghadapi sebuah perasaan yang kecewa marah, menangis, kesal bercampur jadi satu, dan menyalahkan diri sendiri adalah hal yang paling sering dilakukan. Perasaan hati  seakan-akan kini lebam membiru,  pikiran pun kalut tak menentu.

Tapi percayalah semua akan terobati pada waktunya, ada beberapa hikmah yang bisa diambil dari pristiwa tersebut. Diantaranya ialah:

Pertama, percayalah kita akan semakin kuat.

Semakin banyak masalah yang kita hadapi pada dasarnya itu semakin menempa jiwa kita. Jiwa yang kuat tak terbentuk dari hal-hal yang remeh dan nyaman. Dengan adanya luka dan sakit di masa kini, pasti akan lebih berhati-hati dan kuat untuk sedih-sedih pada masalah berikutnya.

Kedua, jadikan momen perbaikan diri

Kegagalan dalam pernikahan harus dijadikan sebagai momen evaluasi dan perubahan. Satu hal yang bisa harus diyakini adalah bahwa ada orang yang lebih baik sudah dipersiapkan oleh Allah Ta’ala di masa depan. Untuk mendapatkannya, kita juga harus memantaskan diri dengan memperbaiki diri.

Ketiga, diganti dengan yang lebih baik

Banyaklah berdoa kepada Allah agar diberikan yang lebih baik, rasa bahagia, kebaikan dan keberkahan dalam hidup, serta dipertemukan dengan sosok yang paling baik untuk melengkapi diri. Haruslah bersyukur, kamu dicegah untuk menyelami kehidupan tragis bila bersamanya.

Pada intinya adalah gagal menikah itu sifatnya hanya sementara, bukan untuk selamanya kalau kita bisa mengedepankan secara berpikir jernih. Justru kegagalan itu bisa menjadi guru terbaik yang menuntunmu ke arah lebih baik. Hati akan terasa lebih lega dan lapang pada saat kita menemukan jawaban, mengapa gagal dalam pernikahan. Allahu a’lam bishowab..