Aa Gym: Cara Menghadapi Rasa Stres

DAARUTTAUHIID.ORG | Sahabat sekalian, dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali dihadapkan pada tekanan, kecemasan, dan stres. Namun tahukah kita, bahwa stres seringkali bukan karena keadaan di luar diri kita, tetapi karena terlalu banyak berpikir dan sangat sedikit berdzikir?

Manusia diberi anugerah akal oleh Alloh Ta’ala untuk berpikir. Ini adalah karunia besar dan merupakan aset terpenting dalam hidup.

Namun, jika akal ini digunakan tanpa dibingkai dengan iman dan dzikir, maka pikiran itu bisa liar, mengembara ke mana-mana, membayangkan hal-hal yang belum tentu terjadi, bahkan menciptakan ketakutan sendiri. Di sinilah awal mula datangnya kegelisahan.

Setiap kali kita berpikir, seharusnya disertai dengan dzikir. Artinya, setiap aktivitas akal harus selaras dengan kesadaran akan kehadiran Alloh.

Kita boleh berpikir keras, merancang masa depan, memecahkan masalah, tetapi jangan pernah lepaskan diri dari dzikir: menyebut nama Alloh, mengingat kebesaran-Nya, dan memohon petunjuk-Nya.

Ketika pikiran kita tidak berada pada jalur yang benar, Alloh memberikan alarm berupa rasa gelisah di hati. Gelisah itu bukan hukuman, melainkan tanda kasih sayang-Nya agar kita kembali kepada-Nya. Maka saat gelisah melanda, jangan buru-buru mencari hiburan dunia. Tenangkan pikiran dengan dzikir, kembali kepada Allah dengan hati yang tunduk.

Mari kita latih diri untuk menyelaraskan pikiran dengan dzikir. Karena hati yang berdzikir akan lebih kuat menghadapi hidup, dan pikiran yang dekat dengan Alloh tidak mudah dikuasai stres.

Alloh Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Rad ayat 28)

Hal ini berlaku juga dengan Nabi. Digambarkan dalam surah Insyirah. Alloh memberi tahu Nabi shallallahu alaihi wasallam tentang bagaimana Allah telah meringankan rasa sakit yang dirasakan Nabi Shallallahu alaihi wasallam dengan menurunkan Al-Quran kepadanya.